SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Publish What You Pay (PWYP) Indonesia, Maryati Abdullah, berharap, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru dapat melanjutkan program hilirisasi dengan mendorong perusahaan tambang mineral dengan membangun smelter sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009.
“Kewajiban membangun smelter seperti yang sudah berlaku saat ini merupakan langkah reformasi sektor mineral yang sangat sesuai dengan semangat ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Dengan mendorong perusahaan mineral membangun smelter, nilai tambah dan multiplier effect yang diperoleh masyarakat dan negara bakal mengalami kenaikan signifikan.
“Kementerian ESDM, harus konsisten menerapkan kebijakan hilirisasi dan mempersiapkan industri hilir yang terintegrasi dengan industri pengolahan, fasilitas listrik, dan insentif,” tandasnya.
Langkah berikutnya, Menteri ESDM harus konsisten menerapkan larangan ekspor mineral pada Januari 2017 nanti. Beberapa perusahaan telah mendapat kemudahan melakukan ekspor konsentrat selama ini dengan harapan mereka membangun smelter.
“Pemerintah telah memberi waktu ekspor konsentrat hingga 2017, maka mau tidak mau ketentuan tersebut harus dipatuhi,” tukasnya.
Pemerintah seharusnya tidak lagi memberi kelonggaran melainkan membantu memberi terobosan-terobosan solusi untuk mempercepat implementasi program hilirisasi secara menyeluruh.(Rien)