SuaraBanyuurip.com – Winarto-Samian Sasongko
Untuk mengegolkan tuntutannya, Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Sapu Lidi meminta dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Disela-sela berunjukrasa di perbatasan Desa Sumengko – Katur, Kecamatan Kalitidu, Jum’at (9/3), sejumlah perwakilan FKM Sapu Lidi mendatangi dialog publik di Pendopo Malwopati.
Koordinator Aksi, Suhadak meminta, agar Pemkab dan DPRD Bojonegoro memfasilitasi pertemuan terbuka antara kontraktor lokal se Bojonegoro dengan PT. Tripatra Engineers & Constructors, pemenang tender proyek engineering, procurement, and cosntruction (EPC) 1 Banyuurip, Blok Cepu.
“Jangan sampai kontraktor kecil tertinggal dan tersingkir dalam proyek ini. Karena itu kami minta Pemkab bisa memfasilitasi kami,†pinta Suhadak dihadapan Bupati Bojonegoro Suyoto, Wakil Bupati Setyo Hartono dan sejumlah pejabat pemkab yang hadir di dialog public.
Pada bagian lain, M. Farhan, perwakilan FKM Sapu Lidi juga sempat menyampaikan sembilan tuntutannya kepada Bupati Bojonegoro.
Menanggapi permintaan FKM Sapu Lidi, Bupati Suyoto berjanji, akan segera memfasilitasi pertemuan terbuka antara kontraktor lokal Bojonegoro dengan pemenang tender EPC Banyuurip, Mobil Cepu Limited (MCL), dan BP. Migas. Tujuannya, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan kontraktor lokal dalam terlibat di proyek migas.
“Kita harapkan (pertemuan) bukan hanya dengan Tripatra (kontraktor EPC 1). Tapi kontraktor EPC 2 dan 5 juga,†sambung Suyoto.
Menurut Suyoto, Pemkab sejak awal telah meminta kepada semua opertor maupun kontraktor migas di Bojonegoro agar memberdayakan kandungan lokal. Bahkan, Pemkab, lanjut dia, juga telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) No. 23/2011 agar kandungan lokal benar-benar terlibat maksimal dalam kegiatan industri migas.
â€Regulasi ini sebagi bentuk upaya untuk melindungi masyarakat lokal,†pungkasnya.
Rencananya, pertemuan antara kontraktor lokal se Bojonegoro dengan Tripatra, MCL dan BP. Migas akan dilaksanakan, Rabu (14/3) mendatang.