SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Muspika Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta operator sumur minyak Tiung Biru (TBR), Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Asset 4 berkoordinasi pasca dihentikannya dump truk pengangkut tanah urug untuk proyek pengurukan sumur TBR-A Â di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Selasa (07/05/2013) kemarin. Namun, pihak PEP Asset mengaku telah berkoordinasi dengan Muspika Purwosari dan Tambakrejo serta kelompok masyarakat (Pokmas) desa-desa sekitar pemboran.
“Saya minta PEP koordinasi dengan pihak Muspika. Baik Muspika Purwosari maupun Muspika Tambakrejo. Agar, setiap kegiatan dilakukan tidak memunculkan gejolak warga,” kata Camat Purwosari Hartono dihubungi via telepon Rabu (08/05/2013).
Hartono menjelaskan, tidak adanya koordinasi itu telah memunculkan miskomunikasi antara warga dimasing-masing desa. Â Buktinya, kata dia, ada sekira 14 armada dump truk dihentikan warga di wilayah Desa Purwosari, Selasa (07/05/2013) kemarin.
“Alasan warga, karena PEP belum ada koordinasinya dengan desa sekitar jalur menuju lokasi TBR, Mas,” tegas mantan pejabat di Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Bojonegoro ini.
Dikonfirmasi terpisah, Hubungan Masyarakat (Humas) PEP Asset 4, Kartika Tiara Sari, mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan Muspika Purwosari dan Tambakrejo serta pokmas mulai Desa Purwosari, Gapluk, Kuniran, Kecamatan Purwosari dan pokmas Kalisumber, Malingmati, Tambakrejo, Kecamatan Tambakrejo terkait aktifitas pengurugan tersebut.
“Pemberitahuan sudah kita lakukan sejak awal April 2013. Sedangkan, pemberitahuan tertulis sudah kami berikan kepada Muspika 20 Maret 2013 lalu,” ungkap Tiara dihubungi via telepon, Rabu (08/05/2013).(sam)