SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan – Ada yang berbeda dari biasanya para pengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Para ibu guru tidak mengenakan seragam dinas, namun berbusana kebaya saat mengajar. Begitu pula ratusan pelajar putri yang semuanya juga mengenakan kebaya. Penampilan berbeda tersebut sengaja dilakukan untuk memperingati hari Kartini yang jatuh hari ini, Kamis (21/4/2016).
Dengan berbusana perempuan jaman dulu itu para ibu guru terlihat lebih cantik dan anggun saat mengajar dikelas. Sedang guru laki-laki mengenakan busana batik.
” Hari ini semua ibu guru dan siswi semuanya mengenakan busana kebaya dan berjarit,” kata Wakil Kepala Sekolah (Waka) bidang Kesiswaan Fatmiany, kepada Suarabanyuurip.com.
Berbagai perlombaan yang diikuti siswa kelas X dan XI juga diadakan di Aula MAN Babat. Diantaranya pemilihan pelajar Muslim Muslimah, lomba merias wajah tanpa kaca dan lomba voly sarung.
Khusus untuk pemilihan pelajar Muslim dan muslimah yang dinilai adalah keserasian busana pasangan. Setiap peserta juga diuji oleh dewan juri di bidang pengetahuan umum dan agama.
Para pemenang dari setiap perlombaan akan mendapat hadiah berupa uang pembinaan, piagam dan tropi dari Kepala Sekolah MAN.
“Dengan peringatan hari Kartini diharapkan para siswa dapat meneladani semangat Kartini. Tidak saja dalam emansipasi namun juga semangat untuk terus belajar dan menjadi generasi yang religius,” ungkap Fatmiany.
Salah satu panitia lomba dari anggota OSIS, Mutiara Perssa, mengaku, dengan semangat perjuangan Kartini menjadi inspirasi untuk lebih semangat belajar untuk senang membaca dan menulis.
“Ibu Kartini memiliki hobi membaca dan menulis. Kebiasaan tersebut patut diteladani agar kaum perempuan bisa berkiprah tidak jauh berbeda dengan kaum lelaki,” ujar Mutiara.(tok)