Harapkan Keadilan CSR Blok Gundih

SuaraBanyuurip.comAli Musthofa

Blora – Masyarakat di sekitar Blok Gundih di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menginginkan kompensasi sosial kepada lingkungan secara merata. Sebab Central Processing Plant (CPP) Gundih pada Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) di wilayah Blok Gundih oleh Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) bahan baku gasnya diambilkan dari delapan lokasi sumur.

Ke delapan sumur penyuplai bahan baku gas itu berasal dari sumur di Kedunglusi, Randublatung, dan Kedungtuban.

Ketua Forum Masyarakat Desa Pulo (FKMDP) Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Arifin Ramli, mengatakan, sebagai salah satu lokasi sumur penyuplai gas, pihaknya meminta kepedulian operator dalam bentuk pemberian Corporate Social Responsibility (CSR) secara merata dan berkeadilan.

“Pemerataan dan berkeadilan itu harus menjadi panduan Pertamina EP. PPGJ untuk menyalurkan CSR-nya,” kata Arifin kepada suarabanyurip.com, Senin (10/3/2014).

Menurut Arifin, panduan itu dirasa sangat perlu karena dalam proses pencarian potensi migas dalam survey seismik, pengeboran pencarian lokasi cadangan gas, hingga terpasangnya pipa saluran ke CPP Gundih di Desa Sumber tentunya masyarakat lokal, khususnya Warga Pulo berharap banyak akan mendapatkan manfaat dari eksploitasi potensi gas di desanya tersebut.

Baca Juga :   JOB PPEJ Dituding Lakukan Kebohongan Publik

“Karena selama proses aktivitas operasi migas disini, tentunya warga Pulo juga merasakan adanya dampak yang dirasakan langsung. Seperti lalu lalangnya kendaraan berat operasionalnya. Belum lagi kekhawatiran adanya kebocoran gas di lokasi sumur maupun dampak psikis selama proses itu berlangsung,” imbuhnya.

Arifin menilai, sudah selayaknya warga Pulo mendapat perhatian dari perusahan yang akan meraup keuntungan jika gas sudah terproduksi dan terjual.”Ada timbal balik yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” imbuhnya.

Oleh karena itu, FKMDP Desa Pulo meminta kepada Pertamina EP. PPGJ agar mengedepankan pemerataan dalam pemberian kompensasi kepada lingkungan.”Masih banyak hal di Pulo ini yang membutuhkan perhatian,” ujar Arifin.

Seperti halnya, masih tingginya angka pengangguran di Desa Pulo. Menurut Arifin, PPGJ kedepan harus punya kepedulian untuk mengurangi angka pengangguran ini. “Khusunya para pemuda bisa diberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan, agar mereka bisa hidup mandiri,” ungkapnya.

Demikian pula, masyarakat, kata Arifin, mayoritas sebagai petani yang menggantungkan harapan hidupnya pada hasil pertanian. “Mereka butuh tambahan penghasilan, itu bisa diwujudkan dengan pemberian bantuan ternak kambing atau sapi. Sehingga mereka punya penghasilan lain untuk meningkatkan ekonominya,” sebutnya.

Baca Juga :   Perajin Batik Berupaya Pecahkan Persaingan

Selain itu, sebagian warga juga memiliki beberapa usaha kecil mikro dan menengah.”Pemberdayan itu sangat dibutuhkan, karena tentunya mereka juga berharap ada perhatian Pertamina kepada mereka,” pungkas Arifin.(ali)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *