SuaraBanyuurip.com - Winarto
Bojongeoro - Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, antusias mengikuti pelatihan mengolah sampah menjadi pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan IDFoS untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Pandangan mereka tak lepas ketika Junaidi, seorang narasumber dari Bantul, Jogjakarta, itu menjelaskan dan mempraktekkan cara membuat pupuk organik cair, Minggu (31/5) sore lalu.
Mata mereka terus memperhatikan segala gerak-gerak narasumber di depannya tersebut. Mulai bagaimana memilah sampah organik untuk dimasukkan dalam drum berwarna hijau yang berada di depannya. Hingga menyemprotkan cairan bernama bioaktivator ke dalam bak komposter.
“Cairan inilah yang nantinya akan mengurai sampah organik menjadi pupuk cair,” kata Junaidi dalam pelatihan pengelolaan sampah di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Desa Ngumpakdalem.
Sesekali di antara kaum hawa itu pun manggut-manggut, tanda mengerti apa yang disampaikan narasumber. Sebagian lagi antuasis bertanya tentang hal-hal yang dirasa kurang jelas. Maklum, boleh jadi ini mengolah sampah ini adalah pengalaman baru bagi mereka.
Pelatihan pengelolaan sampah ini merupakan rangkaian dari program persampahan untuk ekonomi alternatif masyarakat. Selama dua hari (30-31/5), sekira 52 warga itu mengikuti pelatihan dalam program yang didampingi oleh Institut Development of Society (IDFoS), bekerja sama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator migas Blok Cepu.
“Selain materi pembuatan pupuk organik, para peserta juga menerima materi manajemen organisasi, keuangan, perencanaan bisnis, dan pemasaran,” sambung Manajer Program, Ainun Naim.
Naim menambahkan, diharapkan pasca pelatihan warga yang sebagian besar merupakan pengurus kelompok usaha dan kader persampahan tersebut mempunyai keahlian dalam mengelola sampah. “Juga mampu memanfaatkannya menjadi peluang bisnis,” tegasnya. (win)