Injeksi Produksi Blok Cepu Tetap Gunakan Air Bengawan

SuaraBanyuurip.comWinarto

Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Migas Blok Cepu, memastikan tetap akan mengunakan air Sungai Bengawan Solo untuk memenuhi kebutuhan injeksi puncak produksi minyak Banyuurip sebesar 165 ribu barel per hari (bph). Kepastian ini sekaligus menepis wacana desalinasi air laut yang sempat mencuat dan memunculkan polemik dikalangan masyarakat dan pemangku kepentingan tingkat daerah hingga pusat. 

“Sampai saat ini tidak ada perubahan. Kebutuhan injeksi nanti tetap menggunakan air Bengawan Solo,” kata Elviera Putri Deputy Development Manager MCL, disela menghadiri kenduri dan sosialisasi poyek Engineering, Procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, Kamis (12/4) kemarin.

Dia menjelaskan, pengambilan air Bengawan Solo untuk kebutuhan injeksi puncak produksi minyak banyuurip itu masuk dalam paket pekerjaan EPC 5 yang dimenangi Konsorsium PT. Rekayasa Industri  (Rekin) – PT. Hutama Karya. Sesuai skema, air bengawan Solo itu akan dialirkan melalui pipanisasi mulai Desa Sudu, Kecamatan Kalitidu untuk dikemudian ditampung ke waduk buatan berkapasitas 2,7 juta liter kubik atau setara dengan 3 milyar liter air.

Baca Juga :   Mendag Zulhas Dorong Pertumbuhan Ritel untuk Pulihkan Ekonomi

“Pengambilan air akan dilakukan ketika kondisi air bengawan tinggi,” sergah wanita berkacamata ini.

Pelaksanaan pekerjaan EPC 5 sekarang ini masih menunggu kelengkapan perijinan, baik ijin gangguan (HO) maupun ijin mendirikan bangunan (IMB). Perijinan tersebut untuk tiga paket pekerjaan yakni pengambilan air dari bengawan Solo, waduk buatan, dan jalan layang yang melintas di atas rel kereta api.

“Perijinannya sedang dalam proses. Kita harapkan perijinan itu segera keluar sehingga proyek dapat berjalan,” ujar Elviera.

Selain masalah perijinan, pendistribusian air injeksi dari Bengawan Solo itu juga terkenadala masalah penggunaan tanah kas desa (TKD) di Desa Sudu. Ada sekitar 5 hektar TKD Sudu yang masuk dalam proyek ini namun belum ada penyelesaiannya sampai sekarang. 

Seperti diketahui, sebelumnya PT. Meranggi Energi Consorsium (MEC), salah satu perusahaan Jakarta mengusung konsep desalinasi air laut untuk memenuhi kebutuhan injeksi. Konsep ini telah ditawarkan ke BP. Migas bahkan dipaparkan kepada operator pemkab Bojonegoro dan badan kerjasama (BKS) PI 10 persen Blok Cepu. 

Baca Juga :   Hitam Putih Perkawinan Anak di Tuban (2)

Bahkan, sempat muncul wacana baru kebutuhan injeksi puncak produksi akan menggunakan 50 persen air Bengawan Solo dan 50 persen air laut dari Pantai Sowan, Tuban, Jatim. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *