SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Sejumlah pendekar dari organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Butoh dan Trenggulunan, Ranting Ngasem, Cabang Bojonegoro, Pusat Madiun, menjelang datangnya bulan suci ramadhan melaksanakan kerja bakti membersihkan sekitar tempat ibadah dan makam umum Dusun Ngembul, Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (11/04/2021).
Kegiatan bakti sosial bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Butoh ini sebagai wujud sinergitas baik antara organisasi PSHT dan Pemdes setempat bersama-sama peduli lingkungan.
Kepala Dusun (Kasun) Ngembul, Sugiyanto, mengatakan, salama ini sinergitas diberbagai hal dengan organisasi pencak silat, salah satunya PSHT terjalin sangat harmonis. Apalagi dikegiatan sosial, baik membersihkan makam maupun sekitar tempat ibadah, dan donor darah.
“Kerja bakti seperti ini sering kita lakukan bersama masyarakat, dan anggota PSHT. Kami mengucapkan terima kasih kepada PSHT selama ini selalu memberikan sumbangsihnya, baik peduli lingkungan maupun menjaga keamanan dan ketertiban Desa Butoh, khususnya Dusun Ngembul,” kata Sugiyanto, kepada Suarabanyuurip.com, disela-sela kegiatan kerja bakti.
Anggota PSHT Rayon Butoh, Wahyudi menambahkan, kerja bakti membersikan makam baik di Desa Butoh maupun Trenggulunan sering dilakukan. Selain membersihkan makam, kegiatan serupa juga dilakukan dilingkungan tempat ibadah.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan pada saat menjelang bulan suci ramadhan saja, tapi di hari hari tertentu juga sering dilakukan,” ujar Wahyudi.
Selain kegiatan seni olah bela diri, sambung Idianto, kegiatan peduli lingkungan juga menjadi perhatian. Karena dengan lingkungan bersih tentunya perhatian pula terhadap kesehatan. Apalagi di musim hujan seperti ini tentu rawan dengan wabah penyakit.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar,” tandasnya.
Salah satu tokoh masyarakat Dusun Ngembul, Maidi mengaku, sangat bangga dengan para pendekar PSHT, karena selalu ikut andil dalam setiap kegiatan sosial di lingkungan.
“Alhamdulillah yang semula makam penuh dengan rerimbunan pohon, sekarang bersih. Sehingga jika warga hendak ke makam menjadi nyaman,” pungkasnya.(fin)