Jembatan Besulu Ambrol, Aktivitas 30 KK Terganggu

21546

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Bojonegoro – Jembatan di Dusun Besulu, Desa Kuniran, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ambrol. Aktivitas 30 kepala keluarga (KK) di RT 27 terganggu. Mereka harus memutar arah lebih jauh untuk menyeberangi sungai.

Jembatan Besulu terbuat dari gelar besi. Meimiliki panjang 38 meter dengan lebar 2 meter. Dibangun sejak tahun 2011 lalu, melalui program PNPNM Mandiri Pedesaan. Dengan menelan anggaran ratusan juta rupiah.

Jembatan Besulu sudah pernah mengalami perbaikan beberapa kali. Termasuk pemasangan papan dan bambu.

Pantauan di lokasi, warga yang hendak menyeberang harus memberanikan diri untuk turun. Meniti material bangunan jembatan yang ambrol. 

“Ambrolnya kemarin dini hari,” ujar Warga Kuniran Zainal Abidin, Kamis (3/12/2020).

Menurutnya, jembatan itu menjadi akses utama warga Dusun Besulu. 

“Kalau ambrol seperti ini, warga harus memutar kurang lebih 4 Km. Jembatan lain, kondisinya juga menghawatirkan,” tuturnya.

Dia berharap, jembatan Besulu segera diperbaiki supaya warga tidak kesulitan untuk beraktivitas. 

“Jembatan ini sangat penting. Karena untuk akses pertanian juga,” tandasnya.

Baca Juga :   PWI Bojonegoro Jalin Sinergitas dengan Kejaksaan Negeri

Kepala Desa Kuniran, Habibburohman menyampaikan ambrolnya jembatan Besulu diketahui sekitar Rabu (2/12/2020), pukul 03.00 WIB. Diduga kejadian tersebut dikarenakan erosi tanah. Mengingat pada hari Selasa (1/12/2020) malam terjadi hujan lebat mengakibatkan debit air sungai meningkat. 

“Setelah surut mengakibatkan erosi tanah di sekitar jembatan,” tulisnya dalam laporam kejadian.

Jembatan Besulu merupakan akses penghubung antara RT 26 dan RT 27. Namun warga di RT 27 sehari- hari masih bisa beraktivitas melalui jembatan lain.

“Tapi kondisi jembatannya juga memprihatinkan,” pungkasnya. 

Camat Purwosari, Sugeng Firmanto, mengaku sudah menerima laporan jembatan ambrol di Dusun Besulu. Peristiwa tersebut juga sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. 

Namun, kata Sugeng, perbaikan jembatan Besulu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah desa karena terbatasnya anggaran. Solusinya, pembangunan jembatan akan diusulkan ke Pemkab Bojonegoro supaya mendapat bantuan keuangan. 

“Paling tidak bisa dianggarkan dari APBD,” jelasnya.

Ditanya apakah akan dibangun jembatan daruruat, Camat mengaku tidak perlu. Sebab, masih ada jembatan lain.  

“Di sana kan hanya satu RT. Dengan jumlah penghuni 30 Kepala Kelurga,” pungkas mantan Camat Padangan itu.(ams)

Baca Juga :   Positif Virus Corona Blora Bertambah 14 Orang


» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *