SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko
Bojonegoro - Jembatan penghubung antara Desa Gayam - Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa-Timur tepatnya di selatan Kantor Kecatan Gayam ditanami ranting kayu jati, Minggu (18/1/2015). Ranting kayu jati itu ditanam tepat di lubang jembatan yang juga merupakan akses menuju ke lokasi proyek yang masuk wilayah we'll pad C, Banyuurip, Blok Cepu.
Seorang warga Desa Gayam, Paeno, mengatakan, penanaman ranting kayu jati itu dilakukan sejak pagi tadi. Hanya saja, dia mengaku tak mengetahui siapa yang menanaminya.
"Tadi pagi saat saya lewat sudah ada berdiri sebatang ranting kayu jati dititik jembatan berlubang itu, Mas. Tetapi, siapa yang menanamnya saya tidak tahu," kata Paeno kepada suarabanyuurip.com, Minggu (18/01/2015).
Dia menduga, penanaman ranting kayu jati yang masih berdaun itu dimungkinkan sebagai bentuk protes dan tanda bahwa titik tersebut terdapat lubang berbahaya. Karena di jalan yang berstatus jalan pekerjaan umum (PU) itu sering terjadi kecelakaan.
"Mungkin saja sebagai tanda kalau ada lubang agar pengguna jalan yang melintas tidak terjatuh," ujar dia.
Jembatan itu merupakan penghubung poros Kecamatan Kalitidu – Gayam. Jalur ini juga menuju lokasi proyek Gas Jambaran di Desa Bandungrejo.
"Baru sekali ini saya lewat sini. Saya kira jalannya sudah mulus. Ternyata masih banyak yang rusak," kata Sutikno yang mengaku baru dari saudaranya di Desa Gayam.
Dia berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan dan jalan yang rusak agar transportasi menjadi lancar dan tidak terjadi kecelakaan.
Dari pantauan, Jembatan yang berukuran kurang lebih 12 x 5 meter itu mulai rusak sudah sejak setahun selam. Ada dua titik lubang cukup dalam dan lebar, serta beberapa lubang di badan jalan karena aspalnya telah terkelupas.(sam)