K3S Jargas Diminta Patuhi Perda Konten Lokal

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bojonegoro, Jawa Timur, segera mengundang Pertamina Gas (Pertagas), Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Jaringan Gas (Jargas) untuk melakukan rapat koordinasi.

Kepala Dinas ESDM, Agus Suprianto, mengatakan, selain Pertagas, rapat koordinasi tersebut akan menghadirkan Konsorsium Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) – PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor – PT Kelsri, sebagai kontraktor pelaksana proyek Jargas di Bojonegoro. Tujuannya agar kontraktor pelaksana proyek bisa melibatkan tenaga kerja lokal dan pengusaha lokal yang memiliki pengalaman di proyek Blok Cepu

“Proyek Jargas ini, nantinya akan melewati Bojonegoro. Jadi kontraktornya harus mematuhi Perda Nomer 23 Tahun 2011 tentang konten lokal,” tegas Agus kepada suarabanyuurip.com, Senin (24/8/2015).

Dia menjelaskan, pembangunan jargas ini akan menggunakan pipa berdiameter 28 inci yang saat ini berada di tempat penampungan di Jalan Veteran, Bojonegoro. Pipa-pipa itu dibangun mulai dari Gresik, Jawa Timur, hingga Semarang, Jawa Tengah.

“Gas yang dimanfaatkan nanti diambilkan dari Unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang dioperatori PEPC. Kapasitas gasnya mencapai 500 MMSCFD,” pungkasnya.

Baca Juga :   Musim Haji Dongrak Penjualan Solar

Untuk diketahui, pembangun pipa gas Gresik – Semarang (Gresem) ini sepanjang 271 kilo meter (KM) merupakan proyek milik Pertamina Gas (Pertagas). Proyek ini untuk menjamin pasokan gas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proyek ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong konservasi bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

Proyek gas Gresem ini memiliki kapasitas 500 milion standar cubic feet per day (MMSCFD) dengan pelaksana Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) – PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor – PT Kelsri dengan jangka waktu 18 bulan, dan on stream pada kuartal pertama tahun 2016.

Pipanisasi gas Gresem akan melewati empat kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi dimulai dari metering Station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok. Pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya USD 515,7 juta.

Di Bojonegoro sendiri, akan dibangun 4000 jargas rumah tangga pada 2015. Hal ini sesuai permintaan Bupati Bojonegoro, Suyoto yang disampaikan pada 2012 silam.(rien)

Baca Juga :   Proyek EPC-5 Rugikan Kontraktor Lokal

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *