Kantor "KPU" Tuban Diserang Bom

SuaraBanyuurip.com - Edy Purnomo

Tuban – Ledakan keras terdengar di dekat kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Lembaga penyelenggara Pemilu ini, dikabarkan telah dipasang beberapa bom oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Mendengar kabar ini, grup penjinak bom dari Brimob Bojonegoro langsung datang ke lokasi, dan mensterilkan gedung KPU. Setelah dilakukan penyisiran, petugas menemukan satu benda asing dari salah satu ruang KPU yang diduga adalah benda berbahaya.

Petugas melakukan evakuasi benda asing dan menjauhkan dari jangkauan warga. Petugas juga meminta kepada warga yang ada di dekat lokasi mematikan ponsel dan mencari perlindungan.

“Benda asing ini akan diurai menggunakan bom air, kita meminta kepada masyarakat untuk menjauh dan mencari tempat perlindungan,” teriak petugas penjinak bom kepada masyarakat.

Setelah menghitung mundur, satu ledakan keras kembali terdengar. Bom pengurai telah diledakkan petugas dan langsung dilakukan pemeriksaan.

Begitulah salah satu rangkaian simulasi pengamanan yang dilakukan Polres Tuban, Kamis (20/08/2015), menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Simulasi dilaksanakan di alon-alon Kabupaten Tuban, lengkap dengan semua aksesoris, mulai dari kantor KPU, panggung kampanye, lokasi TPS. Simulasi melibatkan 510 anggota POLRI lengkap dengan semua perlengkapannya ketika bertugas melakukan pengamanan Pilkada mendatang.

Baca Juga :   Abdul Aziz Choiri Kembali Pimpin MUI Lamongan

Anggota POLRI yang ikut dalam simulasi meliputi anggota Lantas, Dalmas dari Sabhara Polres Tuban dan Brimob, penjinak bom, Reskrim, Intel, petugas anjing pelacak, dan sebagainya. Selain itu juga ada ratusan petugas yang bertugas menjadi massa dari masing-masing Pasangan Calon (Paslon) mendatang.

“Total anggota POLRI yang terlibat ada 510 personil, selain itu ada tambahan dari TNI dan Satpol PP,” jelas Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arief Darmawan, kepada Suarabaanyuurip.com.

Selain ancaman kepada lembaga penyelenggara, simulasi juga digelar untuk penanganan kerusuhan dan bentrok antar pendukung calon, perampasan kotak suara, aksi unjuk rasa yang berujung anarkis, sampai pada penanganan apabila ada penjarahan yang dilakukan dan merugikan masyarakat.

“Ini menunjukkan kalau kami dari pihak kepolisian sudah siap (melakukan pengamanan),” jelas Guruh Arif.  (edp)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *