Kenalkan Energi Migas kepada Pelajar SMAN 1 Bojonegoro

Kenalkan Energi Migas kepada Pelajar SMAN 1 Bojonegoro

SuaraBanyuurip.comEdi Supraeko

Bojonegoro – Sebanyak 100 siswa-siswi SMA Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur,  antusias mengikuti belajar energi migas, public speaking dan lomba public speaking, Selasa (19/11/2019). Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama ExxonMobil Cepu Limited dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) sebagai mitra di bidang pendidikan. 

Belajar energi migas dimulai pukul 08.00 pagi. Turut hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Bojonegoro, Markasim, External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin, Ketua YKIB, Muhammad Roqib, dan narasumber public speaking dari We Pro Surabaya, Rian Priyo Hadi.

Waka Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Bojonegoro, Markasim, saat membuka acara mengaku senang mendapatkan kunjungan kegiatan belajar energi migas ini. 

“Kegiatan belajar energi migas ini bisa menjadi pengetahuan bagi siswa, mengakrabkan sekolah dengan pihak EMCL, dan mengenalkan industri minyak dan gas bumi kepada siswa,” ujarnya. 

Ia yakin materi energi migas yang disampaikan oleh narasumber dari EMCL akan memberi manfaat bagi siswa di masa depannya. 

“Bekal ilmu dan pengetahuan tentang energi minyak dan gas bumi ini suatu saat pasti akan berguna. Siswa bisa jadi apa saja kelak saat mereka sudah lulus sekolah dan kuliah, tetapi pada saat mereka berhubungan dengan energy migas, mereka paling tidak sudah punya bekal pengetahuan,” ujarnya. 

External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin, mengungkapkan, kegiatan belajar energi migas ini bertujuan berbagi ilmu dan pengalaman dari tenaga ahli yang selama ini bekerja di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, kepada para siswa terutama jenjang SMA dan SMK di Kabupaten Bojonegoro. 

“Kami ingin berbagi ilmu dan pengalaman  tentang energi minyak dan gas bumi, juga aktivitas EMCL di Lapangan Banyu Urip. Harapannya bisa memberi inspirasi kepada para siswa-siswi SMA dan SMK di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.

Baca Juga :   Gus Ipul Umbar Janji ke 4.888 Guru PAUD Tuban

Ichwan Arifin mengatakan, usia siswa SMA adalah masa yang paling penting dalam perjalanan hidup. Menurutnya, sejak masa sekarang siswa sudah harus mempunyai peta jalan ke depan mau menjadi apa.

“Masa depan itu harus dipersiapkan sejak sekarang.  Setelah lulus sekolah dan kuliah mau jadi apa. Kalau mau jadi dokter misalnya, maka tentu saja harus masuk fakultas kedokteran dulu. Begitu pula kalau ingin meraih cita-cita yang lain, harus disiapkan sejak sekarang,” ujarnya.  

Materi belajar energi migas disampaikan oleh Andi Purwanto, Maintenance and Reliability Supervisor Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Ia telah bergabung dengan ExxonMobil sejak tahun 2007 dan pernah bertugas sebagai Mechanical Technician di Wyoming, Amerika Serikat, dan sebagai Lead Mechanic ExxonMobil di Nigeria. Pengalamannya selama bertugas itu dibagikannya kepada para siswa-siswi yang mengikuti belajar energy migas. 

“Standar keselamatan bekerja di ExxonMobil di Amerika Serikat, Nigeria, dan juga di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Indonesia ini sama. Tidak boleh ada yang cidera saat bekerja di lapangan minyak dan gas bumi yang dikelola oleh ExxonMobil,” ungkapnya. 

Ia juga mengungkapkan, kebutuhan minyak di Indonesia cukup besar yakni sekitar 1,6 juta barel per hari. Akan tetapi, kata dia, produksi minyak nasional hanya sekitar 700-800 ribu barel per hari.

“Produksi minyak di Lapangan Banyu Urip saat ini di kisaran 220 ribu barel per hari dan memberi kontribusi sekitar 25 persen produksi minyak nasional. Kami terus berusaha memenuhi target produksi minyak nasional,” ujarnya. 

Baca Juga :   Sepuluh Peserta Terbaik Presentasikan Opini Wisata

Siswa yang mengikuti belajar energi migas sangat antusias dan kritis. Azzahra, salah satu siswi, misalnya menanyakan, pemerintah pernah menyampaikan akan menaikkan target produksi minyak nasional menjadi 1 juta barel per hari. Lalu, bagaimana bisa mencapai target produksi minyak tersebut ?

Menanggapi hal itu, Andi Purwanto, mengungkapkan, pemerintah melalui SKK Migas memang terus berusaha menaikkan target produksi minyak nasional. Salah satu di antaranya dengan memaksimalkan produksi minyak dari sumur-sumur tua. 

Usai materi belajar energi migas, acara dilanjutkan dengan materi public speaking yang disampaikan oleh Rian Priyo Hadi, public speaker professional dari We Pro Surabaya. Ia menyamapaikan materi public speaking dengan sangat menarik dan membuat siswa-siswi antusias mengikutinya.

Selanjutnya, lima siswa mengikuti lomba public speaking. Mereka tampil di depan dan menyampaikan presentasi tentang energi minyak dan gas bumi dengan gayanya masing-masing. 

Setelah dilakukan penjurian, kelima peserta lomba public speaking yang meraih juara 1 yakni Hisanifa Arifani, juara 2 yakni Alfauzi Satriyo Wicaksono, juara 3 yakni Rizki Maulana Saputra, juara harapan 1 yakni Pramesti Hajar Budi, dan juara harapan 2 yakni Ade Gumelar Pangestu.  

Untuk juara 1 dapat hadiah sepeda gunung, juara 2 dapat hadiah sepeda BMX, juara 3 dapat hadiah jam tangan, juara harapan 1 dan juara harapan 2 dapat hadiah souvenir menarik. 

Sebelumnya kegiatan belajar energi migas ini juga telah digelar di SMA Negeri 1 Kalitidu dan SMK Negeri 5 Bojonegoro. Sesuai rencana kegiatan belajar energi migas selanjutnya akan digelar di SMA Negeri 2 Bojonegoro.(edi)


» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *