Kontraktor Lokal, Minta Dijelaskan Kebutuhan Proyek J-TB

SuaraBanyuurip.comAthok Moch Nur Rozaqy

Bojonegoro – Pertemuan yang diselenggarakan Pertamina EP Cepu (PEPC) di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (25/2/2016) siang tadi banyak usulan yang dilontarkan oleh kontraktor lokal, dan perangkat desa berkaitan dengan proyek Gas Unitisasi Lapangan Jambaran-Tiung Biru (J-TB).

Diantaranya adalah berkaitan dengan berbagai kebutuhan yang akan diperlukan oleh PEPC maupun PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pemenang tender proyek  Early Civil Work. Seperti akses dijalurkan ke arah Gayam, tenaga kerja (Naker), Security, jumlah pengurugan dan lain sebagainya.

“Kalau mengatakan kontraktor di Ngasem bisa apa. Saya balik menanyakan lah, jelaskan dulu apa saja yang dibutuhkan perusahaan untuk keperluan proyek J-TB,” ungkap Direktur PM, Munawar Cholil dipertemuan tersebut.

Oleh karena itu, kata Cholil, meminta kepada PEPC dan PP untuk menjelaskan terlebih dulu tentang berbagai keperluan yang nanti dibutuhkan. Sehingga kontraktor lokal bisa mengantisipasi kemampuan yang dimilikinya.

Selain itu, juga menanyakan kebenaran rumor yang berkembang sudah pembagian purchase order (PO) pengurugan maupun lainnya kepada kontraktor di luar Kecamatan Ngasem.

Baca Juga :   Pertamina Tidak Akan Beri Ganti Rugi

“Saya ingin semua transparan, semisal kebutuhan pedel untuk pengurukan sekian ribu kubik, naker sekian dan lain-lain. Dan saya tidak akan rakus lah, kalau memang saya tidak mampu ya tidak mungkin saya ngambil, biar diambil temen-temen kontraktor yang mampu,” tandasnya.

Senada diungkapkan, Sekretaris LSM Pantau Kinerja Pengguna Anggaran dan Aset Negara (PKPAN), Moch Lahir, transparan setiap kebutuhan harus dilakukan oleh perusahaan yang terlibat di proyek J-TB.

“Kalau akses dilewatkan ke arah Gayam dengan berbagai pertimbangan kami tidak mempermasalahkan, tetapi kontraktor pemenang tender kantor, dan beskemnya harus berada di Ngasem, seperti yang diminta oleh Pak Camat juga,” sambungnya.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, General Manager PEPC, Bobwikan Haksara, menjelaskan, berkaitan dengan akses sudah di petakan. Artinya lebih pada ke teknis, dan sudah di sampaikan ke SKK Migas, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro.

“Yang paling bisa ditempuh adalah lewat Gayam. Tetapi tidak akan meninggalkan warga Ngasem, dan untuk pembagian PO sampai saat ini belum ada,” ungkapnya.

Baca Juga :   Warga Puduk Ancam Blokir Akses Road

Sedangkan, berkaitan dengan Naker akan disampaikan oleh pihak Dinas tenaga kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos). “Karena semua kebutuhan terkait dengan kebutuhan projec Gas J-TB disampaikan ke Disnakertransos,” jelasnya.

“Untuk sementara baru taraf persiapan pekerjaan, dan nanti yang kami kerjakan salah satu diantaranya adalah pondasi well pad, jalan, gorong-gorong. Sedangkan nanti untuk kebutuhan dalam pelaksanakan pasti kami akan koordinasikan dengan kontraktor yang ada di Ngasem,” sambung Hasani, bagian teknis PT PP. (Roz/ko).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *