Kuswiyanto : Kembalikan Kejayaan Hutan Bojonegoro

gerakan menanam

SuaraBanyuurip.comd suko nugroho

Bojonegoro – Gerakan Penanaman (Ground Breaking) 2016 yang diinisiasi Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat apresiasi positif Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Komisi dewan yang membidang bencana itu menilai, gerakan penanaman pohon tersebut selain mengutamakan pemberdayaaan masyarakat sekitar hutan, juga dapat meningkatkan produktifitas hutan, kesejahteraan dan penanggulangan bencana.

Menurut Anggota Komisi VIII, Kuswiyanto, dengan memberdayakan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan tentu akan mampu mengurangi perilaku negatif masyarakat yang masih kerap merusak hutan dengan pencurian dan pembalakan liar.

“Itu terjadi karena memang urusan kesejahteraan. Jika itu sedikit demi sedikit mampu diatasi dengan memberdayakan mereka tentu hutan Bojonegoro akan kembali normal,” kata Kang Kus-sapaan akrab Kuswiyanto di sela-sela ikut penanaman pohon.

Kang Kus menjelaskan, dengan normalnya kondisi hutan tentu akan menjadikan produktifitas hutan kembali naik. Begitu juga kesejahteraan masyarakat sekitar meningkat dan bencana alam yang diakibatkan oleh rusaknya hutan juga akan dapat diminimalisir 

Baca Juga :   Zona Merah, Tempat Wisata Bojonegoro Ditutup

“Yang pada gilirannya tentu Kejayaan Hutan Bojonegoro seperti masa lampau akan kembali tercapai seiring semangat membangun Bojonegoro yang semakin dikenal dunia dalam segala aspek kehidupan dan sumber daya alam diantaranya  potensi hutan Bojonegoro utamanya Jati yang sudah dikenal masyarakat dunia sejak puluhan tahun silam,” tegas Pembina Kehormatan Kampung Siaga Bencana Bojonegoro ini. 

Anugerah kehormatan tersebut diberikan kepada Kang Kus oleh Ditjen Perlindungan Jaminan Sosial Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial (Kemensos) pada pembentukan Kampung Siaga Bencana Gondang Kabupaten Bojonegoro beberapa waktu. 

Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Erwin menambahkan, gerakan penanaman ini bertujuan mengembalikan kondisi hutan yang semakin hari semakin gundul dan tak produktif. Dia mengungkapkan, dari 100% luas hutan Bojonegoro saat ini yang produktif hanya kisaran 40%.

“Gerakan ini dilakukan murni swadaya karyawan Perhutani dan masyarakat, karena memang minimnya dana yang dimiliki Perum Perhutani,” sambung Erwin.

Gerakan Penanaman ini dilakukan di Petak 148.A RPH Sugihan, BKPH Tretes. Kegiatan ini dilakukan secara kontinue di seluruh BKPH agar semua wilayah hutan Bojonegoro kembali menghijau. Beberapa tanaman yang terus ditanam diantaranya adalah Jati dan Kesambi.(suko)

Baca Juga :   Pasok Air Bersih BPBD Libatkan Perusahaan

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *