SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
 Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, mulai melirik Pegunungan Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, sebagai tempat yang berpotensi untuk dikembangkan potensi daerah wisata.
Selain perbukitan yang menawarkan panorama indah dan medan yang cukup menantang untuk medan trail, lokasi tersebut juga terdapat banyak sumur minyak tua yang merupakan peninggalan penjajahan Belanda.
Menurut Gundala Wejasena, Staf Ahli Bupati bidang perekonomian, lokasi tersebut berpotensi untuk dikembangan sebagai wisata religi dan agrowisata. Rencananya, lanjut Gundala, lokasi tersebut bakal ditanami dengan berbagai macam buah.
“Setelah berziarah ke makam yang ada di Purwo Suci, wisatawan nanti bisa turun dan berjalan menyusuri jalan yang kanan kirinya penuh dengan buah,” katanya, saat berada di lokasi Gunung Kedinding, Kamis, (28/4/2016).
Di Purwo Suci tersebut terdapat makam petinggi jaman kerajaan. Yaitu, Tumenggung Windu Noto Negoro.
“Dia adalah sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya,†ujarnya.
Menurut cerita, saat Tumenggung Windu Noto Negoro meninggal dan akan dimakamkan dengan jenazah tidak ditandu. Melainkan masyarakat berjajar dari rumah temenggung hingga makam.
“Secara bergantian (estafet) jenazah sampai makam,” terangnya.
Akan tetapi, kata dia, tergantung pengelolaannya nanti apakah jalur wisata nanti dibuat untuk pejalan kaki atau untuk kendaraan.
“Karena yang paling utama adalah infrastruktur jalan untuk mendukung wisata,” ungkapnya.
Kerena Bupati sendiri, lanjut dia, tertarik untuk meramaikan daerah sendiri. Salah satunya dengan wisata. Jika wisata ini nantinya terwujud, maka akan banyak pengunjung yang berwisata dilokasi tersebut.
“Jelas akan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ucapnya.
Semantara, Kepala Desa Ngraho, Sumarji, mendukung langkah baik dengan rencana pemerintah akan membuat Pegunungan Kedinding dijadikan obyek wisata.
“Kami menyambut gembira, dan akan menyampaikan kepada warga untuk mendukung langkah pemerintah itu. Terutama warga akan kami minta untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka ditanami buah-buahan. Kami berharap, Makam Purwo Suci juga dibangun lebih bagus,” jelasnya.
Dia melanjutkan, dengan adanya wisata di desanya maka pelan-pelan ekonomi akan terangkat. “Masyarakat bisa mendirikan warung atau mengelola lahan parkir,” pungkasnya. (Ams)