Mohammad Sidik, Pesilat SMKN Purwosari Bojonegoro Juara 1 KOSN se Jatim

23163

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Menjadi juara dalam bidang yang ditekuni, tentu merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi peraihnya. Pastinya, dibutuhkan perjuangan berat dalam pencapaiannya. Baik lahir maupun batin. Menguras waktu, tenaga dan konsentrasi.

Begitupun yang dialami Mohammad Sidik. Pesilat muda PSHT Rayon Mediyunan, Ranting Ngasem, Cabang Bojonegoro ini berhasil menggapai prestasi mengalahkan para pesilat lain se Provinsi Jawa Timur (Jatim). Medali emas berhasil ia rengkuh setelah menundukkan pesilat Nasiruddin Hanif dari SMKN 7 Surabaya di posisi runner up.

Dan menempatkan Dimas Putra Azizi asal SMK Budi Utomo Jombang di posisi juara ketiga. Persaingan ketat itu mampu dilewatinya sejak tanggal 18 Agustus sampai dengan berakhir pada hari ini, 21 Agustus 2021.

Tak bisa dipungkiri, raihan itu tak hanya mengharumkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tempatnya menimba ilmu di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

Pada ajang perebutan medali di cabang olahraga (Cabor) Pencak Silat melalui KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) tingkat SMK se Jatim itu, pelajar kelas XII ini berhasil pula mengharumkan Kabupaten Bojonegoro, sekaligus melambungkan nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun. Dimana olahraga pencak silat ia kenal pada awalnya.

“Saya mengenal pencak silat dari PSHT mulai kelas IV Sekolah Dasar (SD). Sejak itu terus latihan sampai disahkan (wisuda pendekar tingkat I) tahun 2017,” katanya, kepada SuaraBanyuurip.com, Sabtu (21/08/2021).

Sederet prestasi telah ditorehkan oleh pemilik Zodiak Aries ini. Bahkan sebelum masa pandemi. Tercatat awal menjelang pandemi, Sidik telah menumbangkan lawan-lawannya di atas matras dan menggenggam medali emas sebagai juara I pertandingan pencak silat Unigoro Cup 2019, di kelas D remaja putra.

Baca Juga :   Pemdes Mojodelik Taklukkan EMCL 4-2

Di tahun yang sama, remaja tampan kelahiran 4 April 2004 ini kembali meraih medali emas  pada POR (Pekan Olahraga) Pelajar cabor pencak silat kategori seni tunggal.

Dalam masa pandemi tahun 2020, dimana Sidik banyak menghabiskan waktu latihan secara mandiri di rumah, lagi-lagi gelar juara berada di tangannya dari dua event yang berbeda. Yaitu, juara II pencak silat virtual Nusantara Cup, dan juara I kompetisi pencak silat Universitas Negeri Jember (Unej).

Lahir dari keluarga petani, putra kedua dari dua bersaudara pasangan Sakijan dan almarhumah Jami yang tinggal di Desa Mediunan, Kecamatan Ngasem, ini membuat Sidik anti bermental manja. Selain belajar, dan berlatih silat, ia masih pula menyempatkan membantu pekerjaan orang tua satu-satunya di sawah.

“Pingin jadi TNI,” jawabnya saat ditanya tentang cita-citanya.

Latihan kontinu masih terus dilakukannya minimal tiga kali seminggu, sekitar lima jam paling lama. Prinsipnya, ia selalu bersiap diri menghadapi even kejuaraan. Hal itu terjadi tak lain, karena dorongan terbesar yang dirasakan.

“Ingin membanggakan bapak dan almarhumah ibu saya, PSHT, serta SMKN Purwosari,” ucapnya.

Untuk menjadi juara, Sidik berpesan, agar selalu menurut kepada orang tua, guru, serta disiplin dalam berlatih, serta komitmen dengan latihan menuju juara.

“Jangan lupa sholat, dan selalu berdo’a,” imbuhnya.

Baca Juga :   Ditahan Imbang Persedikab Kediri, Persibo Bojonegoro Juara Grup MM 8 Besar Liga 3 Jatim

Menjadi juara pertama se Jatim, Sidik mengaku, tidak sendirian dalam mewujudkannya. Sejumlah nama disebutkan, salah satunya yakni guru olahraga pembimbingnya di SMKN Purwosari, Eko Ratmianto, yang membantunya dalam persyaratan administrasi, penyediaan konsumsi, dan peralatan video.

“Selain itu, ada juga mas Dian Taufik, pelatih PSHT Cabang, Mas Guntur pelatih di Ranting Ngasem, semua support,” ungkapnya.

Menjadi juara tingkat provinsi, tak membuat Sidik berpuas diri. Menjadi juara nasional adalah target yang hendak dicapainya.

“Tadi dikasih tahu sama Pak Eko, ada lagi even tingkat nasional setelah ini. Mohon doanya biar menang ya, Mas,” sambungnya.

Terpisah, guru olahraga pembimbing Mohammad Sidik, Eko Ratmianto menuturkan, bahwa Sidik adalah remaja yang berkepribadian polos dan lugu. Pria yang berdinas di SMKN Purwosari sejak 2005 itu melihat Sidik sebagai murid yang disiplin. Tidak pernah terlambat absen. Dan mempunyai nilai akademik seimbang dengan non akademik.

“Karena saya tinggal di Ngambon, saya sering sekali bertemu Sidik saat lari pagi dari Ngasem lewat rumah saya,” tandas pria Ketua BKK (Bursa Kerja Khsus) Edu Surya.

Sementara, Kepala Sekolah SMKN Purwosari, Roedie Agus Setiyono, memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai anak didiknya. Bahkan ia berharap, prestasi yang diraih Sidik dapat berlanjut hingga ke tingkat nasional.

“Harapan kami, prestasi anak kami Mohammad Sidik ini bisa menjadi pilar prestasi SMKN Purwosari dan menjadi inspirasi bagi adik-adik kelasnya,” pungkasnya.(fin)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *