Olah Kulit Sapi Menjadi Kerupuk Rambak

23358

SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Bojonegoro – Kulit sapi tak hanya bisa dibuat lukisan untuk hiasan dinding rumah saja, namun juga bisa diolah menjadi makanan ringan kerupuk yang enak dan laku jual di pasaran. Hal itu dibuktikan oleh Aribowo, warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pemilik home industri pengolahan kulit sapi menjadi kerupuk rambak ditekuni sudah tiga tahun berjalan. Kerupuk rambak ini, kini sudah banyak dijumpai di warung maupun restoran.

“Ya, ini kita mengolah kulit sapi untuk menjadi kerupuk rambak,” kata Aribowo.

Untuk proses pengolahan menjadi kerupuk, lanjut Aribowo, butuh waktu kurang lebih tiga hari. Mulai dari pemotongan, pengeringan hingga proses penggorengan.

“Dalam proses pengolahanya, saya melibatkan 15 orang pekerja,” tandasnya.

Usaha kecil yang ditekuni sebagai bentuk membuka peluang kerja dan usaha. Selain usaha peningkatan ekonomi juga untuk memberdayakan warga masyarakat sekitar. Sehingga mereka tetap bisa bekerja pada masa pandemi Covid-19.

Dalam sehari, kata dia, mampu mendapatkan kulit sapi sebanyak 15 sampai 20 kulit sapi dari penjual yang sudah menjadi langganannya. Dengan harga per kilogram (Kg) Rp. 15.000. Rata-rata satu kulit sapi seberat 50 Kg. Jadi sehari modal yang dikeluarkan untuk beli kulit sapi sebesar Rp. 15 juta.

Baca Juga :   EMCL Latih 900 Calon Naker Terampil

“Kami juga masih bisa menerima kulit kulit sapi dari manapun dengan harga pasaran yang berlaku. Lumayanlah teman-teman dilingkungan sini masih bisa bekerja di masa pandemi,” ujar pria yang akrab disapa Bray88.

Sejauh ini usaha yang ditekuni berjalan lancar, jikapun ada kendala tak seberapa. Hanya pada proses pengeringan saat kondisi cuaca mendung maupun hujan. Sedangkan untuk penjualan kerupuk rambak, selain di Bojonegoro juga sampai luar Bojonegoro. Seperti Jakarta dan beberapa daerah lainnya.

“Kendala cuaca mendung, sering hujan sudah biasa faktor alam. Tapi kalau cuaca panas malah bagus, karena kulit sapi cepat kering. Untuk penjualan, setelah proses kering kita kirim ke Jakarta dan daerah lainnya,” ujarnya.

“Kalau hasil yang saya dapat, ya lumayanlah cukup untuk buat kebutuhan. Intinya berapapun hasilnya tetap kita syukuri. Terpenting tidak rugi dan usaha tetap jalan lancar,” pungkas Bray88.(sam)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *