Pembudidaya Lele Diminta Lebih Berinovasi

SuaraBanyuurip.comTotok Martono

Lamongan- Budidaya lele dengan menggunakan terpal yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, kepada 36 warga di Kecamatan Sukorame, mulai dirasakan hasilnya. Program ini merupakan Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat Lamongan Berbasis Pedesan (Gemerlap).

Tawi, salah satu pembubidaya ikan lele dari Kelompok Ternak Fajar Indah Desa Wedoro Kecamatan Sukorame, menuturkan, dari dua kolam terpal di belakang rumahnya saat ini bisa memberikan uang belanja untuk isterinya sebesar Rp 300 ribu setiap kali panen. Nilai Rp300 ribu itu adalah keuntungan bersih setelah dikurangi ongkos produksi dan untuk pembelian benih lagi.

“Cukup lumayan, untuk membantu kebutuhan memasak di dapur. Semoga harga jual lele bisa stabil tinggi sehingga kami masih bisa mendapatkan untung,” ujar Tawi.

Masih kecilnya keuntungan yang didapat peternak itu membuat Bupati Lamongan, Fadeli terus mendorong kelompok penerima bantuan agar melakukan inovasi lebih sehingga keuntungan dapat berlipat. Terutama dalam manajemen budidaya dan penggunaan pakan yang lebih ekonomis.

 “Pembudidaya lele saya harapkan bisa berinovasi. Jangan hanya mengandalkan pakan buatan pabrik yang tentunya cukup mahal. Bisa dikembangkan pakan organik buatan sendiri yang bukan hanya murah namun bisa meningkatkan produksi ikan lele,” pesan dia saat meninjau kolam warga di Sukorame.

Baca Juga :   Apresiasi Produk UMKM di Expo Bojonegoro 2023, Mas Teguh Borong Batik

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan, Tri Wahyudi, mengungkapkan, tahun ini ada 36 warga di Kecamatan Sukorame yang tergabung dalam 3 kelompok menerima bantuan ikan lele media terpal. Dengan total benih yang dibantukan mencapai 86.400 ekor.

“Selain benih, kepada setiap anggota kelompok juga diberikan bantuan 2 set perangkat untuk membuat kolam ikan lele bermedia terpal dan pakan ikan,” kata dia.          

Wahyudi mengaku, telah mendorong pembudiaya ikan lele agar membuat manajemen budidaya. Terutama agar menyesuaikan masa budidaya dengan siklus harga di pasar. Seperti di bulan-bulan awal tahun seperti ini, harga ikan cenderung tinggi karena belum banyak ikan yang beredar di pasar.

“Saat ini, harga ikan lele mencapai Rp 15 ribu perkilogram sehingga bisa memberi keuntungan lebih,” pungkas dia.(tok)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *