Perketat Keamanan Sumur Migas TBR-B

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko

Pertamina EP  tingkatkan keamanan sekitar pemboran migas Sumur Tiung Biru (TBR) B, Blok Gundih, di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Hal itu terlihat dengan dikumpulkannya petugas keamanan mulai security, sweeper, dan flagman di Balai Desa Kalisumber, desa ring I TBR.

Yudhi Madjid, Ekternal Relations PT Bama Bumi Sentosa (BBS), Operator TBR menyatakan, bahwa kesiapan keamanan ini menyusul meningkatkanya aktifitas di Sumur TBR-B yang sekarang ini dalam masa pemboran untuk mengetahui kandungan sumur tersebut.

“Agar semuanya berjalan lancar, aman, dan kondunsif. Karena ini merpakan obyek vital milik negara yang perlu dijaga dan didukung oleh semua pihak,” kata Yudhi.

Pria berkumis tebal itu menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar sebelum melakukan uji coba.

“Semua dilakukan demi keselamatan warga. Agar tidak terkena dampak dan polemik yang membuat pemboran terhambat,” ungkapnya.

Kapolsek Tambakrejo, AKP Purwanto meminta, agar security, sweeper, dan flagman yang bertugas untuk senantiasa meningkatkan kedisiplinan. Baik disiplin waktu maupun tanggap kondisi sekitar. Sehingga bisa mengelminir segala sesuatau yang bakal terjadi.

Baca Juga :   Aktifitas Proyek Masih Sepi

“Petugas security harus selalu waspada bila sedang bertugas. Siapapun yang masuk lokasi harus diperiksa, walaupun itu orang dalam sendiri maupun petugas keamanan lainnya. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Purwanto.

Hartono, Camat Purwosari berpesan, agar Pertamina EP maupun BBS untuk selalu menjaga keamanan, keselamatan serta kesejahteraan warga sekitar pemboran. Karena hal itu merupakan permasalahan krusial yang kerap kali terjadi dan memicu aksi selama ini.

“Koordinasi yang baik antar pihak terkait itu perlu. Karena, untuk meminimalisir gejolak sosial warga yang setiap kali muncul tersebut,”terang Hartono.

Hartono berharap, agar dilakukan penambahan jumlah flagman menuju lokasi pemboran yang dirasa rawan kecelakaan. Mengingat jalur yang ada sangat padat penggunanya. Sehingga terkadang arus lalu-lintas menjadi macet khususnya pada saat keberangkatan dan kepulangan anak-anak sekolah.

”Sehingga arus lalu lintas tetap dapat berjalan lancar dan pengguna jalan tidak terganggu dengan aktifitas pemboran tersebut,” pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *