SuaraBanyuurip.com -Â Joko Kuncoro
Bojonegoro – Jumlah pemesanan tiket KA jarak menengah atau jauh di wilayah Daop 8 Surabaya selama libur panjang akhir Oktober 2020 mengalami peningkatan cukup signifikan. Karena itu, demi kelancaran perjalanan, PT KAI menyediakan rapid test di stasiun bagi penumpang.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, penumpang diimbau untuk melakukan rapid test H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Namun, lanjut dia, tidak menyarankan bagi calon penumpang datang 3 jam sebelum keberangkatan untuk melakukan rapid test di stasiun.
“Karena hal ini bisa mengganggu kelancaran perjalanan penumpang, akibat risiko tertinggal kereta api karena antrean rapid test yang cukup padat,” katanya, Jumat (30/10/2020) kemarin.
Dia mengatakan, di area Daop 8 Surabaya layanan rapid test dengan tarif Rp 85 ribu dan terdapat di 5 stasiun besar di Surabaya. Seperti di antaranya Stasiun Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang. Lalu, operasional layanan tersebut rata-rata pukul 07:00 hingga 19:00 Wib.
Suprapto menjelaskan, penyediaan layanan rapid test di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan KAI dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada transportasi kereta api.
“Sesuai dengan protokol kesehatan. Bagi calon penumpang yang kedapatan reaktif pada saat rapid test, maka tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA. Juga biaya tiket akan dikembalikan 100 persen,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Sementara itu, untuk stasiun Bojonegoro belum ada fasilitas rapid test bagi calon penumpang. Sehingga warga yang hendak naik kereta api di stasiun Bojonegoro tetap diperlukan melakukan rapid test di puskesmas atau klinik kesehatan.
“Untuk stasiun Bojonegoro masih tetap di puskesmas atau klinik,†kata Kepala Stasiun Bojonegoro Agus Widodo.(jk)