Rembuk Warga Bersama LMDH Sekitar JTB

21040

SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko

Bojonegoro – Operator proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), Pertamina EP Cepu (PEPC) melakukan rembuk warga bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sekitar JTB di Pendapa Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (29/9/2020).

Rembuk warga tersebut merupakan kegiatan sosialisasi program lanjutan penanaman pohon kelengkeng, dan durian di wilayah hutan BKPH Clangap, KPH Bojonegoro. Program penanaman pohon buah-buahan ini melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institute Development of Society (IDFoS) sebagai pendamping program.

Hadir dalam acara rembuk warga program agroforestry berbasis kawasan hutan bersama masyarakat tersebut,  ADM Bojonegoro Dewanto, jajaran perhutani BKPH Clangap, Camat Ngasem Waji, Bappeda, PEPC, dan LMDH.

“Tahun lalu tanam 1.500 pohon. Tahun ini jumlah bibit yang akan ditanam sebanyak 1000 pohon. Bedanya tahun ini tidak ada bibit pohon durian yang ditanam,” kata ketua LSM IDFoS, Joko Hadi Purnomo dalam sambutannya.

Joko, menjelaskan, program tahun ini merupakan tahun kedua program lanjutan tahun lalu. Dengan tambahnya pohon yang ditanam tentu bertambah pula luas area tanam. Tantangan yang ada adalah cuaca panas membuat kebutuhan air kurang menjadi salah satu indikator penyebab matinya tanaman selain faktor-faktor lainnya yang harus diantisipasi.

Baca Juga :   Kunci Sukses Subholding Upstream Pertamina Raih Proper

Untuk mengantisipasi agar kebutuhan air tercukupi dimusim kemarau, tahun ini ada dua pilihan cara alternatif yang akan dipilih. Pertama mencari sumber air untuk sumur bor, dan membuat tandon air kusus untuk penyiraman tanaman dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan pertanian.

“Dua cara alternatif itu nanti yang akan kita pilih salah satunya yang paling efektif untuk bisa mencukupi kebutuhan air di musim kemarau agar tanaman tetap tumbuh subur, dan tidak mudah mati,” tandasnya.

Tanaman yang sudah ditanam hampir dua tahun ini diharapkan dapat dirasakan masyarakat sekitar. Selain manfaat untuk konservasi, juga bermanfaat untuk peningkatan pendapatan bagi masyarakat desa hutan nantinya.

“Tahun lalu luas lahan hutan wilayah BKPH Clangap yang ditanami seluas sekira 2,5 hektar. Sedangkan untuk tahun ini seluas kurang lebih 1,5 hektar,” pungkasnya.

Camat Ngasem Waji, berharap karena kegiatan ini merupakan pengembangan dari tahun lalu maka kedepan bisa lebih baik. Hasil dari evaluasi kekurangan sebelumnya akan diperbaiki di tahun ini. Misalnya kebutuhan air benar benar tercukupi karena air sangat diperlukan untuk kesuburan tanaman buah seperti kelengkeng dan lainnya.

Baca Juga :   Promosikan Potensi Desa Dengan JIM

Sehingga program ini bisa terus berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi warga sekitar proyek JTB. Selain itu, jika kedepan dikelola LMDH akan lebih bagus. Karena dapat membuka peluang kerja, dan tentunya juga dapat meningkatkan penghasilan mereka selain dari bertani.

“Terimakasih atas kepeduliannya dari semua pihak untuk para petani sekitar hutan di wilayah Kecamatan Ngasem. Mengingat warga masyarakat wilayah Ngasem adalah bekerja sebagai petani. Semoga program ini dapat menuai hasil yang bagus sesuai harapan,” ujar Waji.

“Mudah-mudahan program yang diberikan PEPC sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan ini nanti dapat bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar operasi,” sambung JTB Site Office & PGA PEPC Manager, Edy Purnomo.(sam)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *