Sebut Pembelajaran Daring Tak Segampang Dibayangkan

21881

SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko

Bojonegoro – Dampak wabah corona atau Covid-19 tentu dirasakan disemua sektor. Tak terkecuali di dunia pendidikan. Praktik pendidikan daring (online learning) tak segampang yang dibayangkan. Banyak pendidik yang gagap akan pembelajaran daring.

Hal itu diungkapkan oleh Natasya Devianti S.IP. M.M dalam memberikan materi Talkshow usai Pelantikan Pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pimpinan Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (16/01/2021).

Natasya Devianti, yang juga anggota Komisi C DPRD Bojonegoro menyampaikan, pembejaran daring saat ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan. Mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi.

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik peserta didik maupun orangtua peserta didik yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan.

“Sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa peserta didik yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok,” ucapnya.

Permasalahan yang terjadi, kata Natasya, bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran. Kendati ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi peserta didik dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring.

Baca Juga :   Bantu Dua Toilet Portable Kwaran Pramuka Gayam

“Dalam kunjungan saya hingga ke pelosok desa, banyak anak petani dan masyarkat bawah mengeluhkan problem ini, pembelajaran daring membutuhkan biaya lebih mahal dari pembelajaran offline,” ujar wanita humanis ini, kepada Suarabanyuurip.com.

Menurut Natasya, pembelajaran daring bisa dilakukan pada sekolah menengah dan mahasiswa. Sementara untuk sekolah jenjang SD dan TK masih kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran daring.

“Saya mengucapkan selamat kepada pengurus Pimpinan Cabang IMM Bojonegoro yang baru, semoga menjadi cedikiawan berkepribadian berakhlak dan bertakwa,” pungkas Natasya diakhir pemberian materi.(sam)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *