SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Berawal dari kesukaaan mengungkapkan isi pikiran dalam bentuk tulisan, Siti Nur Aidah hingga kini mampu menerbitkan empat buku antologi puisi. Namun, kedepan ia berkeinginan menulis buku solo atau karya sendiri.
Aida, biasa disapa, menuturkan lebih memilih puisi karena mewakili isi pikiran atau perasaan yang tak mampu tersampaikan secara lisan. Karena itu, ia mempresentasikan melalui tulisan, salah satunya dengan puisi.
"Mungkin dengan puisi apa yang ingin saya sampaikan bisa terwujud," katanya, Rabu (9/12/2020).
Karya puisi milik Aida selain diterbitkan dalam buku juga mengunggah sebagian puisinya ke media sosial. Tujuannya agar seseorang bisa mengetahui pesan dalam puisi yang ditulisnya. Meski pesan dalam puisi samar dan penuh makna.
Hingga kini, berkat ketekunan Aida menulis puisi, ia bisa menerbitkan empat buku puisi meski bentuk antologi. Empat buku itu di antaranya Aku dan Pendidikan, Sajak Sandiwara, Kisah yang Kusampaikan, danLiku Tanpa Ujung itu rerata puisinya tentang roman dan perjuangan.
"Kedepan saya ingin sekali bisa membuat novel. Kira-kira temanya tentang pola asuh orang tua kepada anaknya," kata perempuan asal Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur itu. (jk)