SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Sebanyak 335 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur batal disuntik vaksin cibir-19. Pembatalan itu terjadi karena calon penerima vaksin tidak lolos saat uji skrining.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bojonegoro, Masirin mengatakan, ada calon penerima vaksin mengalami penundaan dan pembatalan. Yakni pada tahap awal sebanyak 335 nakes yang tersebar di 48 fasilitas kesehatan (faskes) batal disuntik vaksin.
"Pembatalan terjadi karena calon penerima vaksin tersebut tidak lolos saat skrining dengan berbagai kondisi. Jadi, yang batal tentunya tidak kami vaksin," ungkapnya, Senin (1/2/2021).
Sedangkan, ada 140 nakes yang mengalami penundaan penyuntikan vaksin karena sakit. Nantinya, nakes yang mengalami penundaan vaksinisasi masih bisa disuntik vaksin. Juga, nakes yang vaksinisasinya ditunda ketika sudah sehat kembali akan dijadwalkan untuk divaksin.
"Hingga saat ini proses vaksinasi terus berjalan dan sudah mencapai 67,50 persen. Dan untuk jumlah nakes ada 3.230 yang sudah divaksin," kata Masirin.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngasem Cahyanu Mahardika menuturkan, untuk total keseluruhan nakes di Puskesmas Ngasem ada 65 orang. Sedangkan, jumlah yang masuk daftar dan mempunyai e-tiket vaksinasi pertama sebanyak 53 nakes.
"Vaksinisasi sudah dilakukan pada Jumat dan Sabtu lalu. Namun, ada 7 orang nakes yang vaksinisasinya ditunda. Hal itu, karena mempunyai penyakit darah tinggi dan penyakit autoimun yang menjadi kontraindikasi vaksin Covid-19," ungkapnya.(jk)