Ubah Limbah Biogas Jadi Pupuk Organik

22450

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Kelompok Tani Ternak (Poktan) “Kedung Gondang”, Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berupaya mengubah limbah Biogas menjadi pupuk organik. Upaya tersebut dilakukan sejak 2016, guna mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia yang semakin lama dosisnya makin bertambah.

Limbah biogas tersebut dihasilkan dari proses pemanfaatan kotoran ternak sapi, yang dikonversi menjadi gas metana dalam biodigester. Gas metana kemudian menjadi sumber energi yang bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor gas untuk keperluan memasak para warga.

“Namanya Slurry, merupakan ampas hasil samping dari konversi kotoran sapi menjadi gas metana. Limbah biogas ini tidak berbau, dan tidak mengundang serangga,” kata Pendiri Poktan Ternak Kedung Gondang, Desa Jono, Mariyanto, kepada SuaraBanyuurip.com, Minggu (18/04/2021).

Pria 52 tahun ini berharap, penggunaan pupuk organik ampas biogas atau bio-slurry, dapat mengurangi ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia. Sebab, pupuk organik hasil ampas bio gas mempunyai kandungan nutrisi sangat tinggi yang diperlukan oleh tanaman.

Baca Juga :   Bantu Stok Darah PMI, Kodim Bojonegoro Lakukan Donor Darah

“Kelebihan pupuk organik slurry ini, punya kandungan hara yang tinggi, dan mampu memperbaiki kondisi tanah secara perlahan, serta menekan biaya produksi,” ujar pria yang juga seorang pelatih karawitan itu.

Sebelumnya, anggota Poktan dan warga sekitar belum percaya dengan produktifitas yang dihasilkan pupuk organik. Sampai akhirnya Mariyanto membuktikan sendiri penggunaan pupuk limbah bio gas untuk tanaman cabai miliknya.

“Setelah panen cabai saya hasilnya bagus, pupuk itu baru booming,” ucapnya.

Dijelaskan, Poktan Ternak yang saat ini beranggotakan 55 orang, mengelola sapi sejumlah 135 ekor. Dilengkapi reaktor bio gas sebanyak empat titik, berkapasitas 24 meter kubik tiap reaktor. Ke empat reaktor itu mampu melayani jaringan gas untuk 38 sambungan rumah. Dari setiap reaktor mampu menghasilkan limbah bio gas sebanyak 3 sampai 5 ton per bulan.

“Sampai saat ini, untuk sementara pupuk limbah bio gas baru bisa kita layani permintaan untuk kalangan sendiri,” tutupnya.(fin)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *