SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp56 miliar untuk perbaikan 120 gedung sekolah dasar (SD) pada tahun 2015 ini. Puluhan miliar dana itu bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas Pendidikan dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Kepala Bidang Pembangunan DPU Bojonegoro, David Yudha Prasetya, mengatakan, DPU mulai mengelola dana bagi hasil migas untuk pendidikan pada tahun 2013. Sebelumnya, semua dana tersebut berada di Dinas Pendidikan.
Untuk tahun 2015 ini, lanjut dia, alokasi DBH Migas Pendidikan sebesar Rp33 miliar untuk 70 paket pekerjaan rehabilitasi gedung sekolah di 10 Kecamatan antara lain Kedewan, Kasiman, Tambakrejo, Purwosari, Kalitidu, Gayam, Malo, Ngasem, Kapas, dan Bojonegoro.
“Awalnya memang memprioritaskan sekolah di ring 1, 2, dan daerah penghasil migas. Sekarang ya kalau ada yang rusak berat dan harus ditangani menggunakan anggaran itu,” tegas David.
Sementara alokasi anggaran DAU tahun 2015 ini sebesar Rp23 miliar untuk perbaikan sekolah rusak ringan, sedang, dan rusak berat. Sementara sekolah penerima program perbaikan dilihat dari jumlah siswa, jarak, dan pengajuan proposal sekolah.
“Selama ini kami sudah berkoordinasi dengan masing-masing UPTD Dinas Pendidikan, tapi ternyata data dari mereka tidak valid. Jadi masih ada sekolah yang butuh rehabilitasi tapi terlewatkan,” ujarnya.
Dia menyatakan, jumlah keseluruhan sekolah dasar di Kabupaten Bojonegoro yang butuh perbaikan adalah 751 gedung. Namun, tahun ini hanya bisa mentargetkan sebanyak 120 gedung dengan menggunakan dua alokasi anggaran yakni DBH Migas Pendidikan dan DAU.
“Sesuai data yang kami terima dari Diknas, dari total tersebut baru tertangani sebesar 80 persen,” tukasnya.(rien)