SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan anak perusahaannya yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas), akan mengupayakan perbaikan Jaringan Gas (Jargas) yang saat ini sudah terpasang. Namun, jaringan yang dibagun sejak tahun 2013 lalu tersebut belum maksimal.
Santiaji, Group Head PT PGN. Tbk yang ikut hadir dalam pertemuan pada (21/6/2019) menyatakan, bahwa pihaknya bersama Pertagas akan mengusahakan untuk perbaikan jaringan gas rumah tangga yang sudah terpasang sejak 2013 agar bisa diopersionalkan.
Pihaknya mengaku, akan koordinasikan hal ini dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM.
“Dulu ceritanya kami diserahi aset jaringan gas yang telah terpasang di sekitar Central Processing Plant (CPP) Gundih. Namun ternyata sudah banyak yang rusak, sehingga memang belum semuanya bisa teraliri. Kita tetap akan upayakan agar semuanya bisa teraliri. Perbaikan jaringan sedang diupayakan juga,†kata Santiaji.
Dirinya yang juga berdarah Blora, tidak ingin kemajuan di Kabupaten Blora terhambat. Pihaknya menginginkan agar semua permasalahan yang ada bisa dituntaskan.
Dia mengaku paham bagaimana perasaan masyarakat jika ada pembangunan jargas baru. Sementara yang lama belum teraliri semua.
Menurut dia, PGN maupun Pertagas sedang menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan gas lama untuk dilaporkan ke Pertamina. Supaya dianggarkan dananya. Diperkiranan, bisa sampai Rp 10 miliar hingga Rp 11 miliar.
“Mumpung saat ini sedang penyusunan usulan anggaran kegiatan 2020, maka ini akan kita sampaikan dan kami berharap tahun depan bisa diperbaiki,†ucapnya.
Di beritakan, sebelum PT Pertagas merealisasikan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 4.000 sambungan di Kabupaten Blora. Hanya saja sebelum rencana tersebut dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Blora meminta agar jargas di wilayah Blok Gundih yang sudah terpasang untuk diselesaikan terlebih dulu.