Staf Khusus Presiden : Bojonegoro Jangan Hanya Menuntut

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia Nafitasari

Staf Khusus Presiden RI Bidang Otonomi Daerah, Prof Mas’ud Said menyatakan mendukung Peraturan Daerah (Perda) No. 23/2011 tentang percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahan migas atau biasa disebut Perda Konten Lokal dalam memaksimalkan keterlibatan masyarakat lokal dalam industri migas.

Hanya saja, agar Perda tersebut berjalan maksimal dia menyarankan agar Pemkab menyaipkan skill (keterampilan) dan kompetensi masyarakatnya.

“Jangan hanya menuntut masyarakat lokal harus dilibatkan tapi mereka tidak memiliki keterampilan memadai,” kata Mas’ud Said disela menghadiri Hari Lahirnya (Harlah) PMII Bojonegoro.

Menurut dia, visi misi Pemkab Bojonegoro dalam menghadapi industrialisasi migas sangat baik dengan menerbitkan Perda Konten Lokal. Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Pertama, peraturan dan kesepakatan yang berkaitan dengan eksplorasi dan eksploitasi Migas, serta kompensasi yang perlu  perlu diselesaikan  terlebih dahulu.

“Baru setelah itu melangkah kepada operasionalnya. Jangan sampai operasi tersebut keluar dari tatanan legalisasi yang sudah ada,” tegasnya.

Baca Juga :   Tegaskan Buruh Migas Tetap Mogok Kerja

Yang tak kalah pentingnya, kata Mas’ud, masyarakat juga harus pro aktif untuk mengawal proses industrialisasi Migas. Termasuk tokoh masyarakat dan lembaga non pemerintahan juga turut mengawal dan melakukan pemantauan.

“Jangan sampai ada kesalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan,” sergah Mas’ud.

Dia mengungkapkan, bahwa kondisi Bojonegoro sebagai daerah penghasil Migas  lebih bagus dibanding daerah tambang lain di Indonesia seperti Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimatan Timur dan Papua. Hal itu, menurut dia, tidak lepas dari peran serta pemerintah kabupaten sendiri dalam melakukan pengawasan ketat kepada para investor dan operator Migas dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan kesepakatan.

“Namun saya harapkan Pemkab jangan hanya bersikukuh mengawal tetapi harus mempunyai kesiapan yang professional. Sehingga Bojonegoro menjadi kabupaten pertama kali sukses mensejahterakan pemerintahan maupun rakyatnya,” pungkasnya.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *