Membangun Impian di Lereng Gunung Pandan

SuaraBanyuurip.com - D Suko Nugroho

Bojonegoro – Setelah beberapa waktu lalu digelar Festival Bengawan Solo, dalam waktu dekat ini juga akan dilaksanakan Festival Belimbing yang dipusatkan di Agro Wisata Belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro.

“Rencana pelaksanaannya tanggal 1 Nopember nanti,” kata Suwoto, Kepala Dusun Mejayen, Desa Ngringrejo kepada suarabanyuurip.com, Sabtu (25/10/2014).

Ada beberapa kegiatan yang akan ditampilkan pada Festival Belimbing ini. Yakni lomba belimbing yang diikuti para petani belimbing, fashion show Batik Jonegoroan, lomba mewarnai, louncing internet desa, louncing Desa Agro Wisata, pagelaran wayang kulit, reog kolosal.

“Nanti juga ada tumpeng raksasa yang diarak dari balai desa menuju kebun belimbing,” tegas Suwoto.

Suwoto mengungkapkan, Festival itu akan dikemas dengan adat jawa. Yakni petani wanita akan menggunakan kemben dan yang pria memakai celana komprang. Pakaian itu merupakan pakaian khas masyarakat petani jaman dulu.

Selain itu, lanjut Suwoto, nanti juga ada tabuhan lesung dengan alu di dalam kebun. Lesung ini merupakan simbol kesejahteraan petani pada zaman dulu. Yang mana jika suara lesung terdengar bertalu-talu berarti petani telah memasuki masa panen. 

“Alat ini dulu digunakan masyarakat petani untuk menumbuk padi. Lesung ini terbuat dari batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya seperti perahu, dan alu untuk menumbuk padi. Lesung jaman dulu digunakan petani untuk memisahkan bulir padi dengan tangkainya,” ujar Suwoto, menerangkan. 

Untuk diketahui, produksi kebun belimbing di  Desa Ngringrejo bisa mencapai 60 ton setiap kali panen raya. Setiap pohonya mampu mengasilkan 60 kilogram (Kg). Dari jumlah produksi 60 ton itu jika dikakulasikan dengan harga belimbing rata-rata Rp5000 per kg, maka ada potensi pendapatan petani sebesar Rp 3 miliar.

Puluhan ton belimbing itu, dihasilkan dari 10 ribu pohon yang ditanam pada lahan seluas 20,4 hektar milik 98 orang petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Sari Desa Ngringinrejo. Ada beberapa jenis belimbing di agrowisata ini diantaranya Jenis bangkok, karangsari, panyuran, siwalan. Produksi belimbing Ngringinrejo ini tak mengenal musim. Karena setiap bulan petani selalu bisa memanennya. 

Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Suyanto, menambahkan, Festival Belimbing yang kali pertama ini dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah provinsi dan daerah untuk mengembangkan potensi desa wisata.

“Ini untuk mempromosikan wisata Belimbing yang ada di sini. Kami harapkan dengan kegiatan ini wisata belimbing ini akan semakin dikenal masyarakat luas sehingga dapat menjadi salah satu tempat jujugan wisatawan,” pungkas Suyanto.(suko)   

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *