SuaraBanyuurip.com –Ali Mahmudy
Minat pengusaha lokal maupun luar daerah Bojonegoro untuk mengikuti prakualifikasi lanjutan tiga paket pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, rendah. Dari sekitar 400 kontraktor yang tergabung dalam 13 asosiasi di Bojonegoro, di hari pertama dipembukaan, Senin (19/12), baru sebanyak 11 kontraktor yang mengambil dokumen prakualifikasi.
Diduga, rendahnya minat pengusaha lokal Bojonegoro dalam mengikuti prakualifikasi jilid II ini dikarenakan PT. Tripatra Engineers & Construction, pemenang tender EPC 1 Banyuurip, belum juga mengumumkan hasil prakualifikasi lima peket pekerjaan yang di buka sebelumnya.
11 kontraktor yang mengambil dukumen prakualifikasi tiga paket pekerjaan itu adalah CV Jaya Makmur, PT. Bojonegoro Putera, CV. Gajah Meda Teknik, CV Alba Jaya, CV.Abadai Pembangunan dan PT. Indonesia Pondasi Raya.
Kemudian, PT. Relasi Persada Makmur, PT Pakubumi Semesta, CV. Husada Karya, CV Surya Indah, dan CV. Sejahtera Teknik.
Sebelas peruasahaan ini, masing-masing ada yang mengambil satu paket dan dua pekerjaan dari tiga paket pekerjaan yang diumumkan. Yakni pekerjaan pembuatan pondasi bak kontrol dan tangki, pekerjaan sipil umum area sumur dan luar pabrik, serta pekerjaan pemancangan untuk area pabrik dan jembatan.
â€Saya optimis jumlah (pendaftar) ini akan terus bertambah. Sebab pengambilan dokumen prakualifikasi ini akan kita tutup sampai tanggal 22 Desember mandatang,†kata Budi Karyawan, Community Affairs, PT. Tripatra Engineers & Construction.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam prakualifikasi tiga paket pekerjaan ini, kontraktor Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Blok Cepu, itu menggunakan tiga tipe. Yakni tipe 1 khusus kontraktor Bojonegoro, tipe 1+ untuk kontraktor Bojonegoro tapi diperbolehkan menggandeng pengusaha luar, dan tipe 2 adalah kontraktor luar daerah tapi harus menggandeng kontraktor Bojonegoro dengan sistim konsorsium maupun kerjasama operation (KSO).