SuaraBanyuurip.com – Winarto
Untuk sekian kalinya Mobil Cepu Ltd. (MCL), Operator Migas Blok Cepu bekerjasama dengan Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (ADEMOS) membantu masyarakat dalam membangun infrastruktur pendidikan di desa sekitar pemboran. Salah satunya adalah  program Peningkatan Infrastruktur Pendidikan Berbasis Partisipasi Masyarakat.
Sebagai tanda dimulainya program tersebut, Kamis (02/02/2012) kemarin, telah diadakan acara Peletakan Batu Pertama oleh perwakilan MCL, Pemerintahan Desa, dan Panitia Pelaksana di tiga lokasi sasaran program. Yakni SDN Katur II, Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Kalitidu, Kecamatan Kalitidu dan SDN Ngulanan I Kecamatan Dander.
Menurut perwakilan MCL, Dheva Ibnu, program ini adalah salah satu bentuk dari kepedulian MCL dalam membangun pendidikan sehingga dapat menjalin hubungan kemitraan yang baik antara masyarakat dengan MCL.
“Kita selalu memberikan kontribusi positif kepada daerah diwilayah kami beroperasi. Salah satunya melalui bidang pendidikan,†ujarnya.
Koordinator Program ADEMOS, Ahmad Shodikin menambahkan, bahwa program ini berbasis partisipasi masyarakat. Dimana masyarakatlah yang merencanakan dan melaksanakan program mulai dari awal sampai akhir.
“Karena masyarakatlah yang akan menerima manfaat program ini. Kita (ADEMOS) sebagai lembaga pendamping akan selalu mendampingi dan memfasilitasi masyarakat dalam menyukseskan program,†sambung Shodikin.
Ditambahkan, dalam program ini masing-masing lembaga pendidikan sasaran program memperoleh bantuan pembangunan satu Ruang Kelas Baru (RKB) dan ditambah MCK untuk SLB PGRI Kalitidu dan SDN Ngulanan I.
“Program ini kita tergetkan berakhir Maret 2012 mendatang,†tegasnya.
Pada bagian lain, Kepala SLB PGRI Kalitidu Sri Purwi Handayani S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada pihak MCL dan ADEMOS yang turut membantu pembangunan SLB PGRI ini. Ia mengungkapkan, bila sudah sekian lama lembaganya menanti bantuan dari berbagai pihak dalam peningkatan infrastruktur.
“Terus terang bangunan kami yang lama ini kalau musim penghujan rawan banjir. Selain itu, kami tidak memiliki MCK maka kalau peserta didik kami mau ke WC, maka kami antar ke rumah penduduk sekitar,†ungkapnya.
Senada juga disampaikan Kepala SDN Ngulanan I, Siti Ikhdiyati, S.Pd. Menurut dia, kalau langit sudah gelap pertanda mau hujan murid-murid langsung minta dipulangkan karena takut kalau bangunan sekolah roboh. “Bantuan ini sangat menggembirakan kami dan peserta didik,†timpalnya.
Lain halnya dengan Kepala SDN Katur II Drs. H. Maskun. Ia mengungkapkan, bahwa bangunan sekolah yang lama sudah tua dan hampir roboh. Sehingga anak-anak kalau bermain dilarang dekat bangunan tersebut.
“Tetapi sekarang saya bersyukur karena dibantu oleh MCL dan ADEMOS dan masyarakat desa Katur untuk memiliki bangunan sekolah yang layak dan aman,†pungkas Maskun.