SuaraBanyuurip.com –Samian Sasongko
Bojonegoro-Forum Komunikasi Kontraktor Lokal (FKKL) meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Bojonegoro bertindak adil dalam melaksanakan aturan lalu lintas khususnya armada pengangkut bahan curah di wilayah Bojonegoro.
Supolo, Sekretaris Forum Komunikasi Kontraktor Lokal (FKKL) mengungkapkan, penilangan sejumlah armada pengangkut bahan curah oleh Dishub dan Polres Bojonegoro beberapa waktu lalu terkesan tebang pilih. Sebab dalam operasi tersebut yang dioperasi hanya dump truk pengangkut tanah urug proyek engineering, procuremen and construction (EPC) 1 Banyuurip, Blok Cepu. Sedangkan, dump truk pengangkut tanah urug untuk proyek double track (rel ganda) kereta api tak tersentuh.
“Padahal itu sama-sama proyek negara. Apalagi muatan dump truk untuk proyek pengurukan rel ganda itu tidak jauh beda, bahkan lebih banyak ketimbang muatan dump truk EPC 1,†ungkap Supolo.
Karena itu, dia berharap, pihak Dishub dan Satlantas Polres Bojonegoro bersikap adil. Artinya, jika tindakan yang dilakukan tersebut merupakan sebuah penegakan aturan, maka semua armada yang melanggar aturan lalu lintas harus ditilang. Bukan hanya dump truk pengangkut tanah urug proyek EPC, melainkan dump truk pengangkut tanah urug proyek doubeltrack rel kereta api dan dump truk pengangkut pasir yang melebihi tonase jalan.
“Jika itu karena aturan ya harus ditindak tegas semuanya. Jangan hanya armada proyek EPC 1 Banyuurip. Bila seperti itu justru akan memunculkan kesan jelek bagi Dishub dan Satlantas Bojonegoro,† tegas tokoh masyarakat Desa Brabowan, Kecamatan Ngasem ini.
Seperti diberitakan, dari beberapa kali operasi yang dilaksanakan Dishub bersama Satlantas Polres Bojnegoro telah terjaring ratusan armada yang melanggar lalu lintas diantaranya muatan yang melebih tonase jalan, ijin trayek dan buku KIR mati. Namun, dari ratusan armada yang ditilang itu sebagian besar adalah dump truk pengangkut tanah urug EPC 1 dengan jumlah sebanyak 109 dump truk. (suko) Â Â