SuaraBanyuurip.com – Edy Purnomo
Tuban – Gara-gara hubungan asmaranya tak direstui orangtua sang pacar, Sandy (19) dan Wiwik (19), keduanya bukan nama sebenarnya, asal Palang, Kabupaten Tuban, Jatim nekat melakukan hubungan intim hingga sang pacar berbadan dua. Setelah sang melahirkan anaknya dititipkan kepada Mbok Nah (60), pedagang bensin eceran di kawasan Desa Mondokan, Kecamatan Kota, Tuban.
Kini kasus asmara rumit tersebut dimediasi jajaran Polsek Kota Tuban. Polisi pun meminta agar sang jabang bayi dirawat bidan sambil menunggu persetujuan orangtuanya. Â
Informasi yang dihimpun menyebutkan, hubungan asmara antara remaja ini telah berlangsung lama. Akan tetapi orangtua sang gadis tak merestuinya. Akibatnya mereka nekad hingga terjadi hubungan khusus melahirkan orok.
Selama pacarnya hamil, Sandy tak merahasiakan masalah itu. Bahkan sampai pacarnya melakukan persalinan pun mereka rahasiakan. Hingga panik menimpanya setelah sang bayi lahir.
Selesai persalinan melalui operasi pada Minggu (1/7/2012) malam, Sandy membawa bayinya ke luar dari rumah sakit. Dengan diantar seorang kawannya ia kebingungan harus kemana membawa anaknya. Saat mengisi bensin eceran di kios Mbok Nah sang bayi menangis.
Kasihan melihat sang bayi kedinginan, Mbok Nah mau dititipi orok tersebut. “Saat itu bapaknya genduk menitipkan bayinya kepada saya. Saya tidak tega melihat bayinya yang lucu dan terus menangis kemudian mengijinkan dia disini untuk sementara sambil menunggu dia berbicara dengan orangtuanya,†ujar Mbok Nah.
Polisi yang mendengar ada penitipan bayi langsung mendatangi tempat kejadian. Kepada polisi Sandy yang baru lulus SMA itu mengaku, tak berani membawa pulang bayinya karena kondisi orangtuanya sedang sakit stroke. Sedangkan mau menitipkan ke orangtua pacarnya dia takut, karena hubungan mereka tak direstui.
“Saya belum berani membawa pulang karena takut orangtua nanti malah sakit,†jawabnya ketika ditanya tentang alasannya menitipkan bayi.
Kapolsek Kota Tuban, AKP Basir, menyatakan, untuk kejadian ini pihaknya akan menjembatani dan membantu berbicara langsung kepada orangtuanya. “Saya akan coba menjembatani masalah ini dengan keluarganya,†ujar Basir. (tg)