SuaraBanyuurip.com – Edy Purnomo
Tuban – Â Dwi Supartono, Warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Â ditemukan tewas bunuh diri dengan cara menggantungkan lehernya menggunakan seutas tali tampar yang diikatkan pada bandar atap rumah di ruangan belakang milik orang tuanya, Rabu (24/10/2012). Diduga, korban nekat mengakhirinya hidupnya karena stres ditinggal pergi Lia (30), istrinya.
Informasi yang didapat, mayat Dwi Supartono pertama kalai diketahui orang tuanya, Suprihatin (60). Ketika itu orang tua korban akan memberi makan ternak dikandang belakang rumah. Tapi alangkah terkejut Suprihatin  saat sampai diruangan belakang, ia mengetahui anak pertamanya tewas dengan cara tergantung.
“Waktu itu jam setengah tujuh pagi, Â saya mau memberi makan ayam dan melihat tubuh Dwi sudah tergantung didalam ruangan,” ujarnya.
Suprihatin mengungkapkan, kemungkinan penyebab anaknya nekat bunuh diri ini dikarenakan stres ditinggal sang istrinya yang pergi ke Bali untuk bekerja. Sebab sejak ditinggal istrinya, pria yang dulu pernah bekerja sebagai pelaut itu terlihat sedih.
“Sudah 25 hari ia ditinggal istrinya. Sejak kepergian istrinya itu dia selalu murung,” tambah Suprihatin.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kota Tuban, AKP Basir menyatakan, saat ini petugas masih melakukan penyidikan penyebab kematian korban untuk memastikan apakah murni bunuh diri atau ada faktor lain. Karena itu, untuk memastikannya pihaknya membawa jenazah ke RSUD Dr. Koesma untuk mendapatkan visum.
“Setelah otopsi, kita baru bisa memastikan penyebab kematian korban,” ujar Basir.
Namun, dari pemeriksaan sementara di tempat kejadian perkara (TKP) oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. (edp/suko)