SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Meski warga Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah membubarkan diri dari lokasi pemblokiran jalan menuju pemboran sumur migas Tiung Biru (TBR) A dan B, Blok Gundih, namun sebagian dari mereka ganti memblokir jalan menuju TBR-C, yang tak jauh dari lokasi dua sumur tersebut. Pemblokiran jalan menuju TBRC itu dikarenakan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) belum memenuhi tuntutan warga.
Tuntutan yang diminta warga adalah kompensasi tunai sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga per bulan mulai Oktober 2012 lalu sampai sekarang dan keterlibatan dalam jasa pengangkutan minyak mentah.
Informasi yang dihimpun dari sekitar TBR menyebut, pemblokiran akses menuju lokasi TBR-C itu dilakukan warga Sabtu (19/1/2013) siang tadi. Warga memasang patok bambu ditengah jalan. Akibatnya aktivitas Pertamina EP, pengelola sumur migas TBR yang menuju lokas C macet total karena kendaraan tidak dapat keluar masuk.
Kepala Desa (Kades) Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, M. Yantoro, membenarkan adanya pematokan jalan menuju lokasi TBR-C tersebut. “Baru saja saya dapat laporan dari perangkat saya kalau lokasi C ditutup juga oleh warga,†kata Yantoro.
Dia minta, agar Pertamina EP segera mengambil langkah cepat agar warga tidak menjadi resah dan brutal.
Dikonfirmasi terpisah, hubungan masyarakat (humas) Pertamina EP, Tiara, mengatakan, permintaan warga sekitar TBR sudah dicarikan solusi yang difasilitasi Tim Optimalisasi Kandungan Lokal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan Bupati Bojonegoro, Suyoto.
“Mudah-mudahan bisa cepat ada solusinya, Mas. Kemarin (Jumat 18/1/2013) kami dan warga difasilitasi oleh Bapak Bupati beserta jajarannya,” jelas Tiara melalui pesan pendek Sabtu (19/1/2013) malam.
Hanya saja, ketika disinggung terkait keterlibatan mobil tanki milik warga sekitar lokasi TBR dalam jasa pengangkutan minyak, dara bertubuh mungil itu belum memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan. (sam)