SuaraBanyuurip.com – Ririen W
Bojonegoro– Proyek perbaikan gorong-gorong di  Jalan Lettu Suyitno, Desa Campurejo Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang merupakan salah satu program Corporate Social Responbility (CSR) Joint Operating Body Pertamina East Java (JOB P-PEJ), operator Lapangan Sukowati, Blok Tuban, yang belum juga selesai dikeluhkan oleh banyak pengguna jalan raya di wilayah setempat.
Salah satu pengendara motor, Wahyu (45), yang melewati jalur tersebut mengatakan, setiap jam-jam padat selalu banyak pengendara yang antri. Hal ini dimanfaatkan oleh oknum yang meminta tarikan uang meskipun tidak seberapa.
“Ya memang ada yang memanfaatkan perbaikan gorong-gorong itu dengan menarik uang setiap pengendara yang lewat,†katanya, Senin (25/2/2013).
Diakui, orang-orang yang memanfaatkan kondisi tersebut tidak melanggar hukum bahkan hak azazi masing-masing. Akan tetapi terkadang mengganggu pengguna jalan yang lewat karena harus berhenti untuk merogoh kantong, dan menyerahkan uang.
“Kadang kita menunggu lama hanya karena di depan harus berhenti untuk memberikan uang,†tukasnya.
Sementara itu ada juga yang  mengungkapkan jika perbaikan gorong-gorong yang berjalan hingga beberapa bulan tersebut memang menyebabkan macet. Sehingga dimanfaatkan beberapa orang untuk mengatur lalu lintas.
“Sebenarnya ada sisi positifnya juga, dengan adanya pengatur lalu lintas perjalanan bisa lancar meskipun itu liar dalam arti bukan resmi ditunjuk kontraktor pelaksana,†jelas Wawan (40), warga Jalan Lisman, Desa campurejo ini.
Terpisah Field Admint Superintendat JOB P-PEJ, Hananto Aji, membenarkan jika perbaikan gorong-gorong tersebut salah satu program CSR untuk kelompok tani setempat. Melalaui pembangunan saluran air ini diharapkan bisa membantu pengairan sawah warga.
“Untuk penyelesaian gorong-gorong kami tidak tahu,karena sudah ditangani langsung oleh Gapoktan (gabungan kelompok tani),coba tanyakan kepada mereka,†jawabnya singkat.
Sekretaris Desa Campurejo, M Ikhsan, mengungkapkan, jika proyek tersebut ditangani oleh HIPPA dan tidak mengetahui besaran biaya untuk perbaikan tersebut. Akan tetapi, sepengetahuannya pondasi yang dibangun sudah mulai selesai.
“Saya kurang tahu ya itu siapa yang mengerjakan,tanya saja pada HIPPA. Tapi kalau pengerjaannya memang tinggal menunggu kering saja. Paling sebentar lagi juga selesai,†sergahnya. (rien)