SuaraBanyuurip.com – Ali Musthofa
Blora – Proyek pemasangan jaringan pipa PDAM Blora di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dikeluhkan warga sekitar, karena pengembalian tanah urugan paska penggalian dilakukan asal-asalan.
Akibat proyek yang dikerjakan tak serius itu, tak sedikit pengguna jalan terperosok ke dalam bekas galian yang timbunan tanahnya tak bagus. Bahkan, banyak pula kendaraan yang akan parkir malah terjebak dalam bekas galian. Â Â
Kondisi tersebut dikeluhkan, Lulus Tri Laksono, warga Cepu yang sering melihat kendaraan yang roboh ketika diparkir. Kendaraan yang sedang melaju pun kadang terperosok bannya ketika posisinya berada di atas bekas galian tersebut.
Lulus menambahkan, ketika masyarakat mau komplain juga mengalami kesulitan karena di lapangan hanya ditemui para pekerja. Tanpa ada petugas dari pelaksana proyek yang mengatur pelaksanaan proyek yang didanai dari APBN tersebut.
“Semestinya kan pelaksananya setiap hari di lokasi, jadi bisa mengarahkan pekerja untuk mengembalikan kondisi tanah seperti semula,” tambah Tulus kepada SuaraBanyuurip.com, Selasa (25/6/2013). Â
Pekerjaan penggalian pipa tersebut dimulai dari pinggir jalan di Lingkungan Wonorejo hingga Jalan Blora yang ada di jantung Kota Cepu. Termasuk juga di depan Mustika Plaza Cepu.
Lulus sangat menyayangkan proyek yang bersumber dari dana pusat itu terkesan tidak transparan dalam pengerjannya. Terbukti di lokasi tidak dijumpai papan nama, dan informasi proyek yang tengah berlangsung.
Namun demikian, sebagai warga Cepu Lulus mengaku, mendukung adanya proyek pemasangan pipa PDAM tersebut. Apalagi pipa di Cepu sering terkendala adanya pipa yang sudah berumur tua, dan rawan bocor yang airnya bisa meluber ke jalan raya.
Sementara itu, Singgih Utoyo, Kepala PDAM Cepu-Blora membenarkan kalau proyek pemasangan pipa itu anggarannya bersumber dari APBN. Pelaksana proyeknya ditunjuk langsung dari pusat, dan teknis di lapangan PDAM Blora tidak dilibatkan. (ali)