SuaraBanyuurip.com – Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro- Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Asset 4 menyatakan penanaman ribuan pohon di wilayah operasinya, yakni di Kecamatan Tambakrejo dan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bukan bagian dari upaya pengurangan dampak emisi kandungan gas CO2 yang terdapat didalam proyek unitisasi Gas Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB).
“Kalau soal CO2 itu kan eksternalitas dari industri minyak dan gas bumi. Tidak hanya terbatas pada masalah gas saja mas,” kata Legal dan Relations PEP Asset 4, Arya Dwi Paramita kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (15/8/2013).
Menurut dia, emisi CO2 bisa muncul dari setiap aspek kegiatan operasi industri apapun yang menggunakan bahan bakar termasuk industri migas dan banyak faktor lainnya.
“Bisa dari pembakaran bahan bakar kendaraan, mesin, genset, dan lain-lain,” ujar dia, menjelaskan.
Arya menegaskan, penanaman pohon tersebut merupakan concern PEP Asset 4 terhadap lingkungan dan merupakan program perusahaan.
“Di seluruh Indonesia Pertamina EP saja menargetkan penanaman 200 ribu pohon dan 40 ribu diantaranya di Asset 4,” tambahnya.
Dalam penjelasanya dia menegaskan, penanaman pohon tentunya bisa berdampak positif terhadap lingkungan. Khususnya untuk daerah sekitar PEP Asset 4 beroperasi.
“Kegiatan itu misi pelestarian lingkungan disekitar operasi kami, namun soal Jambaran bukan operasional kami,” pungkas Arya.
Diberitakan sebelumnya, lapangan JTB diperkirakan memiliki kandungan gas CO2 mencapai 30%. Bahkan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, dibutuhkan hutan seluas Kabupaten Bojonegoro untuk mengurangi emisi gas CO2. Namun demikian, Lapangan Cendana menjadi opsi pembuangan gas CO2 dengan cara diinjeksikan kebawah. Dengan alasan itu pula Lapangan Cendana rencananya akan dibor lebih dulu.(roz)