SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Warga sekitar proyek Banyuurip, Blok Cepu mengeluhkan aksi pekerja proyek yang kebut-kebutan mengendarai kendaraannya di jalan lingkungan saat pulang kerja. Kondisi itu dikhawatirkan membahayakan warga setempat.
Hal itu kerap terlihat di Jalan poros Desa Bojonorejo – Brabowan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tepatnya di sekitar proyek kampung tunnel.
Warga Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Pujianto, menyayangkan perilaku dari pekerja proyek Banyuurip yang tak mematuhui aturan berlalulintas. Apalagi, jalan yang dilaluinya adalah jalan desa, bukan jalan raya yang pastinya bukan warga dewasa saja yang memanfaatkannya. Namun, juga anak-anak kecil.Â
“Saya khawatir itu akan menimbulkan kecelakaan,†kata Pujianto kepada www.suarabanyuurip.com, Kamis (22/08/2013).
Pria yang juga tokoh masyarakat Desa Bonorejo itu menjelaskan, hal itu sering kali dilakukan oleh pekerja saat sore hari ketika hendak pulang dari aktifitas. Cara berkendara para pekerja proyek itu banyak dikeluhkan masyarakat.
“Saya tidak mau menyebutkan oknum naker itu dari subkon atau kontraktor apa, Mas. Karena, itu menyangkut dengan etika. Yang penting saya tau. Jika tidak percaya silahkan dipantau jika lautan kerja disekitar parkiran dekat proyek kampung tunnel,” tegas Pujianto.
Dia berharap, agar MCL segera mengambil langkah untuk memberikan arahan kepada kontraktor maupun subkonnya yang sedang beraktifitas di proyek sumur Banyuurip, Blok Cepu, sebelum kecelakaan terjadi.
“Mereka harus segera diberi pengertian agar tidak ngebut naik motor saat melewati jalan Desa,†pungkas Pujianto
Dikonfirmasi terpisah, Field Public and Government Manager MCL, Rexy Mawardijaya belum memberikan balasan atas keluhan warga hingga berita ini diturunkan. (sam)