SuaraBanyuurip.com -Â Totok Martono
Bojonegoro – Petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengeluh akibat terus merosotnya harga tembakau dipasaran. Akibatnya petani merugi.
Saat ini harga tembakau rajang kering hanya berkisaran Rp10 ribu-15 ribu per kilogram. Untuk tembakau kelas tinggi jenis virginia hanya laku paling tinggi Rp 15 ribu. Padahal seminggu sebelumnya masih Rp 17 ribu.
“Kalau panen tahun lalu harga tembakau virgin Rp25 ribu perkilogram,” kata petani tembakau Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Darminto.
Tahun ini hanya sekitar 40 persen petani di Kabupaten Bojonegoro yang biasa menanam tembakau dan dapat menikmati hasil panennya. Sebab saat awal tanam bulan Mei-Juni hujan terus mengguyur sehingga menyebabkan petani tidak bisa menanam tembakau.
Meski produksi tembaku menyusut bukan berarti harga tembakau tinggi. Dalam sebulan terakhir harga tembakau justru terjun bebas.
“Ndak tahu mas, jarang yang panen tembakau tapi harga kok malah murah. Padahal seharusnya kan lebih mahal karena barangnya langka,” keluh petani lain Mugemi.
Petani lainnya asal Desa Sraturejo, Kecamatan Boureno, Suparmi, Â memperkirakan harga tembakau akan terus turun karena pengepul yang biasa membeli tembakau mereka mengatakan jika pabrik rokok sulit menyerap hasil panen dengan alasan harga tembakau ditingkat petani masih relatif mahal.
“Entah ini akal-akalan pengepul agar harga tembakau bisa lebih ditekan lagi saya kurang paham, Mas. Nasib petani memang selalu dipermainkan. Sengsara terus,” pungkas Suparmi (tok)