SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Pelatihan sertifikasi bidang migas kerja sama antara PT Elnusa, perusahaan migas dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Jawa Timur, resmi ditutup. Sebanyak 50 pemuda Bojonegoro mendapat sertifikat pelatihan.
Direktur Utama PT EL Nusa Tbk, Ellia Massa, mengatakan, pelatihan atau work over ini diberikan kepada putra daerah agar Bojonegoro memiliki bibit-bibit potensial di bidang perminyakan.
“Kami melihat sumber daya manusia sangat penting di era migas saat ini,” tegas Ellia usai menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada perwakilan peserta pelatihan di Pendopo Malwopati Pemkab Bojonegoro, Jum’at (11/10/2013).
Dalam pelatihan itu para peserta memperoleh kurikulum tentang pengetahuan operation workover, fungsi-fungsi alatnya dan lingkungan kerja di workover.
“Kami sepakat dengan kawan-kawan semua agar bisa berpartisipasi melalui  program Corporate Social Responbility di bidang pendidikan,” kata Ellia.
Terpisah, salah satu peserta sekaligus peraih nilai terbaik ketiga, Bagus Dian Kurniawan, mengatakan, dirinya mengikuti pelatihan sejak 26 April – 14 September. Semua pelatihan yang dijalani oleh pserta dari Bojonegoro berjalan lancar dan sukses.
“Selama ini saya dan kawan-kawan buta tentang migas. Tetapi setelah mendapat pelatihan akhirnya mengetahui dan memahami seluk-beluk proyek ini,” sambung Bagus, mengungkapkan.
Pelatihan yang diberikan El Nusa itu telah mampu mencetak tenaga terampil yang siap pakai dan memberi kesempatan lebih besar kepada pemuda Bojonegoro untuk dapat terlibat di industri migas.
“Saya bangga menjadi putra Bojonegoro. Dengan niat yang sungguh-sungguh telah membawa kesuksesan bagi saya. Dari 50 peserta, 20 diantaranya termasuk saya yang mendapatkan penempatan kerja,” ujar Bagus.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos Bojonegoro, Joko Susilo, menyampaikan, 20 peserta dari 50 pemuda yang dilatih itu telah mendapatkan penempatan kerja. Diantaranya di Madura, Nusa Tenggara dan wilayah lainnya di Indonesia.
“Yang 30 masih menunggu. Tapi kami akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pekerjaan,” sambung Joko.(rien)