SuaraBanyuurip.com – Ali Musthofa
Blora – Kabupaten Blora menasbihkan diri sebagai daerah penghasil mente (biji jambu monyet) terbesar kedua se-Jawa Tengah setelah Kabupaten Wonogiri. Rata-rata produksi mente (Annacardium occidentale ) di Blora mencapai 300-an ton pertahun.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Blora, Sutikno Slamet, mengemukakan, pohon jambu monyet terbanyak tumbuh di Kecamatan Todanan. Dengan pusat produksinya tersebar di beberapa desa yakni Desa Sendang, Candi, Pelemsengir, Prigi dan Desa Gondorio. “Secara keseluruhan luas lahan di Kecamatan Todanan mencapai mencapai 633 hektar,” sebutnya.
Menurut Sutikno, selain Kecamatan Todanan, produksi jambu monyet di Blora juga tersebar di Kecamatan Jepon seluas 154 hektar, Kecamatan  Japah ada 81 hektar, Kecamatan Ngawen sebanyak 43 hektar,Kecamatan Blora sebanyak 9 hektar, Kecamatan Bogorejo ada 8,8 hektar, Kecamatan Tunjungan dan Jiken masing-masing 7 hektar, Kradenan dan Sambong masing-masing 4 hektar serta Kecamatan Cepu seluas 0,8 hektar.
“Jadi Total lahan pohon jambu mente  di Blora sekitar 953,7 hektar,’’ tambah Sutikno Slamet kepada SuaraBanyuurip.com pada Rabu,(19/2/2014).
Sutikno mengungkapkan, peningkatan produktivitas jambu mente menghadapi kendala karena terbatasnya teknologi budidaya. Meski nilai jual mete cukup mahal, yakni berkisar Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogramnnya, namun karena harus menunggu lama untuk bisa panen, warga lebih condong menjadikan budidaya jambu mete sebagai usaha sampingan.
“Itu terjadi lantaran jambu mete hanya bisa dipanen sekali dalam setahun,” ungkapnya.
Berdasarkan data , luas lahan pertanian yang ditanami jambu mente di Blora cenderung menurun. Di tahun 2011 luas lahan jambu mete sekira 1.030 hektar, sedangkan di tahun 2012 sekira 953,7 hektar. Produksi 2006 sebanyak 398 ton, 2009 sebanyak 319 ton. Sedangkan di tahun 2012 dari 705,9 hektar yang tanaman jambu mentenya produktif dihasilkan panen sebanyak 225,89 ton. Meski mengalami penurunan namun Blora tetap saja menjadi daerah penghasil jambu mete terbesar kedua di Jawa Tengah.
“Kita berupaya mempertahankan bahkan menambah jumlah pohon jambu mente melalui pelaksanaan program yang telah disusun sebelumnya. Diantaranya program penanaman pohon jambu mente,’’ pungkasnya.(ali)
Asslmkm punten mau tanya limbah cangkang mete