SuaraBanyuurip.com – Edy Purnomo
Tuban – Tradisi nyadran (manganan) atau sedekah bumi masih sangat kental di sejumlah desa yang menjadi lintasan pipa minyak Blok Cepu di wilayah Tuban, Jawa Timur. Salah satunya dapat dijumpai di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Rabu (11/6/2014).
Pantauan di lokasi, masyarakat Desa Maibit dan sekitarnya mulai berkumpul sejak pagi hari tadi. Mereka berkumpul di Sendang Maibit, salah satu mata air yang sarat dengan cerita rakyat. Mereka membawa makanan dan jajanan yang dikumpulkan menjadi satu di dekat lokasi sendang. Makanan dan jajanan itu akan dibrencah (makan) bersama-sama dan dibagikan kepada pengunjung.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Maibit, Nurhadi, (60), mengatakan, kalau acara nyadran di desa mereka rutin dilakukan. Tujuannya, sebagai ungkapan syukur atas karunia Tuhan dengan diberkahinya sumber air yang melimpah.
“Setiap tahun kita adakan nyadran, utamanya setelah musim panen,” kata Nurhadi menjelaskan.
Tidak hanya warga desa setempat, tradisi nyadran ini juga kerap menyedot perhatian sejumlah kalangan. Termasuk mahasiswa, penulis, dan bahkan para jurnalis untuk melakukan peliputan sejumlah rangkaian tradisi yang akan digelar.
Salah satu tradisi yang menarik adalah siratan di Sendang Maibit. Tradisi siratan ini dilakukan semua perangkat desa dan masyarakat yang hadir. Mereka akan menceburkan diri ke dalam sendang dan saling melempar air di dalam sendang.
“Katanya nanti akan ada siratan, saya tertarik saja untuk melihat tradisi masyarakat ini secara langsung,” kata Syaiful, (28), salah satu mahasiswa Universitas Sunan Bonang (Unang) kepada Suarabanyuurip.com.(edp)