OMS Diskusi Dampak Sosial Pasca Konstruksi Banyuurip

SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy 

Bojonegoro- Dampak pengurangan tenaga kerja (naker) di proyek minyak Banyuurip, Blok Cepu, mulai mendapat perhatian dari sejumlah organisasi masyarakat sipil (OMS) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Perwakilan OMS, dari LSM IDFos Bojonegoro, Joko Hadi Purnomo mengungkapkan, belum lama ini pihaknya mendapat ajakan tawaran diskusi bersama Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro tentang dampak sosial pasca konstruksi proyek Banyuurip. 

“Rencanya hari ini, bersama Disnakertransos, dan OMS Bojonegoro,” kata dia kepada suarabanyuurip.com, Kamis (12/6/2014). 

Menyikapi persoalan tersebut, Joko mengatakan, kondisi sosial masyarakat sekitar proyek Banyuurip pasca proyek selesai seharusmya juga perlu dipikirkan. Dia menilai, salah satu dampak sosial yang akan terjadi adalah sifat ketergantungan terhadap proyek. Sedangkan, proyek di hulu migas kedepannya lebih membutuhkan tenaga mesin dibanding manusia. 

“Otomatis tenga manusianya akan dikurangi dan berpotensi penganggguran,” kata Joko.

Namun sayangnya, sejak sore tadi pukul 16.00 WIB, diskusi yang rencananya juga akan dihadiri Kepala Disnakertransos, Adi Wicaksono belum juga digelar. (roz)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *