SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan-Sebagian nelayan di wilayah Pantura Lamongan, Jawa timur tetap nekad melaut meski cuaca ekstrim. Hal itu mereka lakukan karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi sebelumnya sekitar tiga minggu para nelayan tak melaut karena sepi ikan.
“Tidak ada pilihan lain mas, terpaksa harus melaut meski ombak besar,†kata nelayan di Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Suntari kepada suarabanyuurip.com, Rabu (6/8/2014).
Diakuinya ada perasaan miris saat berada ditengah lautan karena ketinggian ombak mencapai 3 meter yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawanya bila perahu yang ditumpanginya digulung ombak.
Menurut Suntari, jika cuaca normal para nelayan berangkat pukul 5.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB. Namun selama tiga hari ini mereka sudah pulang jam 10.00 WIB.
“Tentu ada perasaan takut juga, Mas,†ujarnya.
 Rata-rata hasil tangkapan ikan pada musim ini adalah udang galah dan ikan putihan.
“Setelah dipotong solar hasilnya lumayan buat belanja keluarga,†terang nelayan lain, Sulaiman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Suprapto menyayangkan banyaknya nelayan yang masih nekat melaut di saat cuaca ekstrim. Karena kondisi itu sangat membahayakan keselamatan nelayan.
“Kami sudah menginformasikan kepada Kepala Pelabuhan Brondong dan Camat Paciran dan Brondong agar mencegah nelayan turun melaut saat cuaca ekstrem. Namun kami tidak bisa menahan nelayan yang tetap nekad melaut,†sambung Suprapto. (tok)