SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Pengelolaan administrasi kependudukan di desa sekitar Unitisasi Lapangan Gas Jambaran – Tiung Biru (J-TB) masih amburadul. Buktinya pemerintah desa di sana belum memiliki data tingkat pendidikan hingga jumlah usaha yang berkembang di wilayahnya.
Padahal data itu sangat penting untuk mengetahui dan mensingkronkan potensi desa dengan sejumlah program yang sedang dan akan dilaksanakan pemerintah daerah maupun perusahaan. Khususnya Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), operator Unitisasi Lapangan Gas J-TB.
Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, misalnya. Desa yang menjadi salah satu lokasi pembebasan lahan untuk proyek pengembangan Unitisasi Gas J-TB itu belum memiliki data secara detai kependudukan warganya.
“Kalau data tentang total kelulusan pendidikan warga, seperti SD berapa, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi berapa, saya belum memegang. Masih taraf proses pengumpulan data, Mas,” kata Kepala Desa Kaliombo, Dasmin kepada suarabanyuurip.com, senin (13/10/2014).
Dia menjelaskan, belum adanya data administrasi kependudukan secara detail tersebut bukan karena pihak perangkat tidak mau mendata. Melainkan dikarenakan warga sendiri yang tidak mau memberikan data keluarganya secara detail.
“Warga masih enggan ketika dimintai data secara detail keluarganya. Utamanya tentang kelulusan pendidikan,” ujar Dasmin, mengungkapkan.
Kendati demikian, lanjut Dasmin, pemdes tetap berupaya melakukan pendataan administrasi kepndudukan secara detail melalui perangkat desa yang ada di masing-masing dusun.
“Kami beserta perangkat dan RT, RW mulai terus mendata. Semoga cepat selesai,” imbunhnya.
Berbeda dengan Kepala Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Sapani. Petinggi desa ring 1 Lapangan Gas Jambaran itu mengaku sudah memiliki detail data administrasi kependudukan di desanya.
“Sudah ada, Mas. Tapi saya lupa rinciannya. Besuk saja ya tak kasi secara detailnya,” janji Sapani.(sam)