SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Pertemuan antara operator migas Blok Cepu, Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), dan kontraktornya PT Tripatra-Samsung dengan 12 Kades wilayah Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur di Kantor Kecamatan Gayam tak membuahkan hasil. Akibatnya warga dari 12 desa akan melakukan blokir proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)-1 Banyuurip, Blok Cepu.
Direncanakan blokir jalan masuk ke proyek EPC-1, akan dilakukan pada hari Senin (22/12/2014) mendatang. Ditengarai aksi ini akibat gagalnya Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro sebagai mediator pertemuan.
“Terpaksa pemblokiran akan dilakukan karena sudah mentok tidak ada titik temunya. Tentunya yang melakukan adalah warga, karena kami sudah tidak bisa membendungnya lagi,” kata Kades Katur, Sukono.
Dia jelaskan, tidak ada titik temu dalam musyawarah lebih disebabkan penentu kebijakan dari Tripatra-Samsung tidak hadir. Sebab, yang dihadirkan adalah pihak perwakilannya dari Socioeconomi SPV EPC-1 Banyu Urip Project, Edi Purwanto.Â
“Pak Budi Karyawan maupun Pak Totok dari (Tripatra-Red) kami tunggu tidak datang jadi tidak ada keputusan apapun. Terpaksa aksi demo akan dilakukan sampai ada kesepakatan tentang perekrutan Naker tersebut,” jelasnya.
Ketua Paguyuban Kades se-Kecamatan Gayam itu menambahkan, pemberitahuan aksi demo pemblokiran jalan akan dilayangkan ke pihak keamanan pada hari Jumat (19/12/2014) besuk.
“Kalau tidak hari ini ya besuk pemberitahuannya kami kirim ke Polsek Gayam,” imbuhnya.
“Kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengendalikan warga. Karena tidak ada keputusan yang jelas, mau bagaimana lagi lebih baik ya silahkan aja pemuda-pemuda desa jika akan beraksi pemblokiran,” sambung Kades Manukan, Warngun. (sam)Â