SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan-Â Sampai dengan Februari 2015 nanti, Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli, menetapkan siaga darurat di wilayahnya. Terkait itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Lamongan melakukan kesiapsiagaan penuh darurat bencana.
Data dari BPBD Lamongan sejumlah titik yang rawan banjir, terutama di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Seperti di wilayah Babat, Maduran, Laren dan Karanggeneng serta kawasan Bengawan Jero.
Di Jalan Gotong Royong Kecamatan Babat yang rawan banjir saat hujan, jalannya sudah ditinggikan dan saluran drainasenya diperbaiki. Juga sejumlah titik tangggul yang rawan juga sudah dilakukan perbaikan.
Selain itu, pompa berkekuatan 4 ribu liter perdetik di Kuro juga masih disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menyedot banjir. Meski saat ini kondisi ketinggian air  di kawasan Bengawan Jero malah di posisi -90.
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Suprapto, menyebutkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang berkekuatan 40 personil sudah siap bertugas jika ada kondisi darurat yang terjadi. Juga standar operasional prosedur (SOP) tanggap darurat sudah ditetapkan.
“Jika situasi darurat terjadi dalam SOP tanggap darurat, Bapak Bupati akan menunjuk satu orang sebagai komando yang membawahi lintas sektor. Mulai dari TRC, BPBD, Dinkes, Tim SAR, maupun instansi lainnya, “ jelas dia.
Saat ini, lanjut dia, BPBD memiliki 1 unit perahu karet dan 5 unit perahu speedboat, 1 tenda posko, 1 tenda pleton, 1 tenda regu dan 1 tenda keluarga. Juga ada 2 unit genset, 1 unit water treatment portable, 1 mobil rescue, serta 7 unit gergaji mesin.
Sementara itu, tanggul di Dusun Melik Desa Canditunggal Kecamatan Kalitengah mengalami longsor sepanjang 100 meter dengan lebar 1,5 meter. Tanggul di Desa Karangwungu Kecamatan Laren juga longsor sepanjang 25 meter dengan lebar 1,5 meter.
Kepala Dinas PU Pengairan Supandi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni Jumat (19/12/2014)meyakinkan bahwa kondisi dua tanggul yang longsor itu masih sangat aman. Karena dua tanggul itu termasuk tanggul yang ditambahi ketebalannya, dari semula 5 meter menjadi 10 meter.
“Dua tanggul ini sudah dilakukan penebalan dari semula 5 meter menjadi 10 meter. Sehingga meski ada yang longsor dengan tebal sekitar 1,5 meter, kondisinya masih sangat aman,“ tegas dia.(tok)