SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta kepada Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ), operator Lapangan Sukowati Blok Tuban, untuk segera merealisasikan program tali asih selama 4 bulan terhitung sejak Desember 2014 lalu.
Tokoh masyarakat setempat, Pamuji, mengatakan, saat ini pihaknya menolak adanya pembakaran atau uji kandungan sumur di Pad B sebelum talih asih diberikan.
“Warga menolak giat pembakaran sebelum dana tali asih dicairkan dulu,†tegasnya kepada Suarabanyuurip, Jumat (6/3/2015).
Dia juga menegaskan, apabila JOBP-PEJ tetap nekad melakukan pembakaran, maka warga telah sepakat akan merangsek masuk ke dalam lokasi proyek untuk menghadang kegiatan tersebut. Bahkan tidak segan mengajak semua pemuda untuk turut serta.
“Kalau tidak mau itu terjadi, hak warga harus diberikan dengan rutin. Jangan disendat-sendat,†ancam Pamuji.
Sementara itu, Kepala Desa Ngampel, Pujianto, mengatakan, hari ini pemerintah desa telah melayangkan surat kepada JOB P-PEJ untuk menanyakan tali asih tersebut. Sesuai informasi yang didapat, surat telah diterima dan segera diproses.
“Ada 463 kepala keluarga yang menerima, masing-masing berupa beras dan sembako lainnya tergantung jarak dengan lokasi pengeboran,â€tukasnya.
Sementara itu, Field Manager JOB P-PEJ, Junizar, mengatakan, pihaknya telah menerima informasi adanya keinginan warga untuk mendapatkan tali asih. Namun, untuk persetujuan tali asih ke Jakarta tidak setiap bulan.
“Tetapi dibuat sekaligus mengingat prosesnya membutuhkan waktu yang lama,†sambung Junizar.
Dia menambahkan, kemarin sudah ada persetujuan hanya saja belum dikirim ke lapangan. Sekarang, pihaknya sedang merencanakan penyalurannya melalui penyedia jasa sembako.(rien)